Jumat, 04 Juni 2010

Penyebab Fobia sekolah

Penyebab fobia sekolah umumnya disebabkan oleh pengalaman psikologis. Orang tua akan mudah menerima alasan anaknya yang tidak mau sekolah apabila fobia ini terjadi pada anak-anak yang pemalu, kurang bergaul, sulit menerima kehadiran orang lain. orang tua menganggapnya wajar dan mendiamkan anak sehingga anak lama tinggal dirumah. Apabila terus-terusan terjadi, anak akan menjadi fobia terhadap sekolah. Bisa juga anak takut ke sekolah setelah sekian lama dirumah karena mambayangkan akan berhadapan dengan berbagai macam pertanyaan guru disekolah, teman sekelasnya atau bahkan orang lain yang mengenal dirinya. Pertanyaan ini semakin merisaukan anak yang pemalu tadi.

Kecendrungan fobia pada sekolah juga terdapat pada anak yang terlalu dimanja oleh orang tuanya. Semua keinginannya diikuti agar anak jangan sampai frustasi. Orang tua jenis ini sangat menyayangi anaknya. Bisa jadi anak menjadi tidak mandiri. Sehingga begitu anak memasuki situasi yang berbeda dengan keadaan rumah seperti sekolah, maka anak menjadi terancam dirinya. Ia tidak dapat bebas karena terikat dengan peraturan.

Akbar, Reni., Hawadi. 2001. Psikologi perkembangan anak. Jakarta : Gramedia.

.

Fobia sekolah

Hmmm … mendadak timbul pertanyaan dalam diri saya, “mengapa anak usia 5 tahun sudah enggan sekolah?” Rasanya, saat saya kecil dulu, saya suka sekali sekolah TK. Walau belum waktunya sekolah -karena masih berumur 4 tahun - saya sudah minta sekolah. Akhirnya, orangtua saya mengalah. Saya didaftarkan di sekolah yang dekat dengan rumah dan diterimalah saya di sekolah itu sebagai anak pupuk bawang !

Memang akhir-akhir ini, sering dijumpai anak prasekolah (belum SD) sudah mengalami peristiwa mogok sekolah. Sewaktu saya masih mengajar di TK-PG, saya juga mengalami hal yang sama dengan murid-murid saya. Kebanyakan mogok sekolah ini terjadi pada hari Senin, setelah libur Sabtu dan Minggu atau setelah liburan panjang. Ada apa ya ?

Mogok sekolah atau dalam bahasa kerennya, School Refusal, adalah kejadian dimana seorang siswa mengalami keengganan untuk datang ke sekolah karena suatu sebab. Mogok sekolah ini kasus yang masih ringan dibandingkan dengan fobia sekolah. Fobia sekolah / School Phobia biasanya lebih sering disertai dengan gejala fisik misalnya tiba-tiba sakit kepala, muntah, sakit perut dan perasaan tegang, takut yang berlebihan ketika akan masuk sekolah. Mogok sekolah yang kurang ditangani dengan baik biasanya akan berkembang menjadi fobia sekolah.

Fobia sekolah adalah jenis fobia yang dianggap oleh para psikolog sebagai sesuatu yang tidak normal. Fobia semacam ini ditunjukkan sebagai bentuk penolakan atau secara ekstrem enggan bersekolah. Anak yang mengalami fobia ini sering membuat berbagai alasan agar diizinkan tidak masuk sekolah, seperti mengeluh sakit dan terluka. Tingkatan dan Jenis Penolakan Terhadap Sekolah. Para ahli menunjuk adanya beberapa tingkatan school refusal, mulai dari yang ringan hingga yang berat (fobia), yaitu :
1. Initial school refusal behavior
adalah sikap menolak sekolah yang berlangsung dalam waktu yang sangat singkat (seketika/tiba-tiba) yang berakhir dengan sendirinya tanpa perlu penanganan.
2. Substantial school refusal behavior
adalah sikap penolakan yang berlangsung selama minimal 2 minggu.
3. Acute school refusal behavior
adalah sikap penolakan yang bisa berlangsung 2 minggu hingga 1 tahun, dan selama itu anak mengalami masalah setiap kali hendak berangkat sekolah
4. Chronic school refusal behavior
adalah sikap penolakan yang berlangsung lebih dari setahun, bahkan selama anak tersebut bersekolah di tempat itu.

Steede, Kevin. 1998. 10 kesalahan orang tua dalam mendidik anak. Alih bahasa : Gogona Gultom. Jakarta : Tangga Pustaka

Kriteria DSM IV untuk gangguan fonologis

kriteria untuk gangguan fonologis adalah sebagai berikut:

  • Kegagalan untuk menggunakan pidato suara diharapkan tahapan perkembangan yang sesuai untuk usia dan dialek (misalnya, kesalahan dalam produksi suara, gunakan, representasi, atau organisasi seperti, namun tidak terbatas pada, substitusi satu suara untuk penggunaan lain [dari / t / untuk target / k /] suara atau kelalaian suara seperti konsonan akhir).
  • Kesulitan dalam produksi ujaran suara mengganggu prestasi akademis atau pekerjaan atau dengan komunikasi sosial.
  • Jika Mental Retardasi, pidato-motor atau defisit sensorik, atau perampasan lingkungan hadir, kesulitan bicara yang lebih dari yang biasanya terkait dengan masalah ini

Ballas Paulus, DO, Departemen Psikiatri, Thomas Jefferson University Hospital, Philadelphia, PA. Review provided by VeriMed Healthcare Network. Review disediakan oleh VeriMed Jaringan Kesehatan.

Gangguan Fonologis

Gangguan fonologis adalah ketidakmampuan secara konsisten untuk mengeluarkan artikulasi yang benar-benar bagi bunyi – bunyi ujaran pada usia perkembangan yang seharusnya. Gangguan fonologis melibatkan kesulitan dalam belajar dan mengatur suara yang diperlukan untuk berbicara jelas, membaca dan ejaan. Gangguan ini mencakup masalah dalam artikulasi atau menghasilkan suara yang merupakan bagian dari bicara. Mereka adalah gangguan yang cenderung berjalan dalam keluarga. Gejala:

  • Kegagalan untuk menghasilkan dan gunakan suara tepat
  • Mengganti satu suara untuk lain
  • Menghilangkan suara

Ballas Paulus, DO, Departemen Psikiatri, Thomas Jefferson University Hospital, Philadelphia, PA. Review provided by VeriMed Healthcare Network. Review disediakan oleh VeriMed Jaringan Kesehatan.

Videbeck, Sheila.L. 2001. Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.

ost You're beautiful Without word

Hajimal geol geuraesseo moreuncheok haebeorilgeol
Anboineun geotcheoreom bolsueopneun geotcheoreom Anboineun geotcheoreom bolsueopneun geotcheoreom
Neol aye bojimalgeol geuraetnabwa Aye Neol bojimalgeol geuraetnabwa
Domangchil geol geuraesseo motdeuleuncheok geureolgeol Domangchil geol geuraesseo motdeuleuncheok geureolgeol
Deutjido motaneun cheok Deutjido motaneun cheok
Deuleul su eopneun geotcheoreom Deuleul su eopneun geotcheoreom
Aye ne sarang deutji aneulgeol ne Aye sarang deutji aneulgeol
Maldo eopsi sarangeul alge hago Maldo eopsi sarangeul alge hago
Maldo eopsi sarangeul naege jugo Maldo eopsi sarangeul naege Jugo
Sumgyeol hanajocha neol damge haenotgo Sumgyeol hanajocha neol damge haenotgo
Ireoke domangganigga Ireoke domangganigga
Maldo eopsi sarangi nareul ddeona Maldo eopsi sarangi nareul ddeona
Maldo eopsi sarangi nareul beoryeo Maldo eopsi sarangi nareul beoryeo
Museunmaleul halji damun ibi Museunmaleul halji damun IBI
Honjaseo nollangeot gata Honjaseo nollangeot Gata
Maldo eopsi waseo Maldo eopsi waseo
Wae ireoke apeunji wae jagguman apeunji Wae Wae ireoke apeunji jagguman apeunji
Neol bolsu eopdaneungeon Neol bolsu eopdaneungeon
Nega eopdaneungeo malgo Nega eopdaneungeo malgo
Modu yejeongwa ddokgateungeonde Modu yejeongwa ddokgateungeonde
Maldo eopsi sarangeul alge hago Maldo eopsi sarangeul alge hago
Maldo eopsi sarangeul naege jugo Maldo eopsi sarangeul naege Jugo
Sumgyeol hanajocha neol damge haenotgo Sumgyeol hanajocha neol damge haenotgo
Ireoke domangganigga Ireoke domangganigga
Maldo eopsi sarangi nareul ddeona Maldo eopsi sarangi nareul ddeona
Maldo eopsi sarangi nareul beoryeo Maldo eopsi sarangi nareul beoryeo
Museunmaleul halji damun ibi Museunmaleul halji damun IBI
Honjaseo nollangeot gata Honjaseo nollangeot Gata
Maldo eopsi nunmuli heulleonaeryeo Maldo eopsi nunmuli heulleonaeryeo
Maldo eopsi gaseumi muneojyeoga Maldo eopsi gaseumi muneojyeoga
Maldo eopneun sarangeul gidarigo Maldo eopneun sarangeul gidarigo
Maldo eopneun sarangeul apahago Maldo eopneun sarangeul apahago
Neoksi nagabeoryeo baboga doebeoryeo Neoksi nagabeoryeo baboga doebeoryeo
Haneulman bogo unigga Haneulman Bogo unigga
Maldo eopsi ibyeoli nareulchaja Maldo eopsi ibyeoli nareulchaja
Maldo eopsi ibyeoli naegewaseo Maldo eopsi ibyeoli naegewaseo
Junbido motago neol bonaeyahaneun Junbido motago neol bonaeyahaneun
Naemami nollangeot gata Naemami nollangeot Gata
Maldo eopsi waseo Maldo eopsi waseo
Maldo eopsi watdaga Maldo eopsi watdaga
Maldo eopsi ddeonaneun Maldo eopsi ddeonaneun
Jinagan yeolbyeongcheoreom jamsi apeumyeon doenabwa Jinagan yeolbyeongcheoreom apeumyeon jamsi doenabwa
Jageun hyungteoman namgedoenigga Jageun hyungteoman namgedoenigga

ost You're beautiful What should I do?

Hangeoleum mankeum geudael bonaemyeon nunmulina
Hangeoleum mankeum geudaega gamyeon deo nunmuli heulleo wa Hangeoleum mankeum geudaega gamyeon Deo nunmuli heulleo wa
Soneul bbeodeodo sonnaemileodo daheulsu eopneun goseuro Soneul bbeodeodo sonnaemileodo daheulsu eopneun goseuro
Geudae ganeunde japji motago nan ulgoman itjyo Geudae ganeunde japji motago nan ulgoman itjyo
Eoddeokajyo eoddeokajyo geudaega ddeonaganeyo Eoddeokajyo eoddeokajyo geudaega ddeonaganeyo
Eoddeokajyo eoddeokajyo naldugo ddeonaganeyo Eoddeokajyo eoddeokajyo naldugo ddeonaganeyo
Saranghaeyo saranghaeyo mongnoa bulleobojiman Saranghaeyo saranghaeyo mongnoa bulleobojiman
Geudaen deutji motaeyo gaseumeuroman woechigo isseuni Geudaen deutji motaeyo gaseumeuroman woechigo isseuni
Haruonjongil jiwobojiman ddo ddeoolla Haruonjongil jiwobojiman DDO ddeoolla
Haruonjongil ibyeolhajiman ddo dasi ddeoolla Haruonjongil ibyeolhajiman DDO dasi ddeoolla
Soneul bbeodado sonnaemileodo aneulsu eopneun goseuro Soneul bbeodado sonnaemileodo aneulsu eopneun goseuro
Geudaen gatjiman chatji motago nan ulgoman itjyo Geudaen gatjiman chatji motago nan ulgoman itjyo
Eoddeokajyo eoddeokajyo jaggu geudaeman boyeoyo Eoddeokajyo eoddeokajyo jaggu geudaeman boyeoyo
Eoddeokajyo eoddeokajyo nan geudael saranghaneunde Eoddeokajyo eoddeokajyo nan geudael saranghaneunde
Mianhaeyo mianhaeyo naemali deullisinayo Mianhaeyo mianhaeyo naemali deullisinayo
Dasi dolawajwoyo geudae animyeon nan andoeniggayo Dasi dolawajwoyo geudae animyeon nan andoeniggayo
Eoddeokajyo eoddeokajyo nan ojik geudaebbuninde Eoddeokajyo eoddeokajyo nan ojik geudaebbuninde
Eoddeokajyo eoddeokajyo geudaega ddeonaganeyo Eoddeokajyo eoddeokajyo geudaega ddeonaganeyo
Eoddeokajyo eoddeokajyo naldugo ddeonaganeyo Eoddeokajyo eoddeokajyo naldugo ddeonaganeyo
Saranghaeyo saranghaeyo mongnoa bulleobojiman Saranghaeyo saranghaeyo mongnoa bulleobojiman
Geudaen deutji motaeyo gaseumeuroman woechigo isseuni Geudaen deutji motaeyo gaseumeuroman woechigo isseuni

OST. Personal Taste: Can’t Believe It By Younha (hangul, romanji, english)

* Maldo andwae nado mollae neoman baraboge dwaesseo
Miwohaebwado aereul sseobwado sumgyeobwado andoeneungeol
Ireom andwae jakku wonhae nege ppajyeotdago malhae
Kkumeul kkwo bwado neo ppuningeol maldo andoejiman neol saranghae

Pyeonhan neukkimi jo a mae il tigyeok taegyeokaedo neon nae mam jaraljana
Jemeotdaero guljiman mwodeun badajul su isseo nan ojik neo hanaman
Oerowo gaseumi michyeotnabwa nae dununen neoman boyeo

Repeat *

Gati itneunge jo a hangsang anjeolbu jeolhaedo nan neoramyeon kwaenchana
Mani seotun najiman neoman gildeuril su isseo nal keurae neo hanaman
Eoneusae ma eumeul ppaetgyeotnabwa nan onjongil neoreul keuryeo

Repeat *

Hanabuteo yeolkkaji dalla neomudo dalla
Jeomjeom kkeullineun gabwa be my baby, be my baby
Meoributeo kkeutkkaji nawa matneunge eopseo
Jom deo algoshipeojyeo be my baby, be my baby

Maldo andwae nado mollae neoreul saranghage dwaesseo
Bulleoman bwado nunbitman bwado bwadobwado cham jo eungeol
Keugeomyeon dwae neodo wonhae nawa kkokgatdago malhae
Amuri bwado neo ppuningeol maldo andoejiman neol saranghae

Membangun ketekunan

Seorang penjahit perlu ketekunan untuk menyelesaikan baju yang dijahitnya. Pelari dalam perbandingan harus tekun berlari hingga mencapai garis finish. Demikian pula setiap tujuan yang telah ditetapkan harus dicapai hingga selesai.

Mungkin sulit bagi kita untuk langsung mengeejar tujuan dan meraih suatu impian yang ideal. Kita dapat menyusunnya ke dalam target-target jangka pendek yang lebih mudah dan sedehana. Tanpa terasa kita pasti dapat membangun karakter ketekunan agar memiliki sikap yang konsisten.

Ezra, Jakoep. 2008. Success trough character. Yogyakarta: ANDI.

Tidak konsisten = Tidak bertanggung jawab

Zig Ziglar perbah bertanya, apakah kita akan mengizinkan seseorang menyulut sebatang rokok da memberikannya kepada anjing keayangan kita untuk dihisap? “Gila, anjingku mau diracun ya?”. Tentu kita tidak akan melakukan hal seperti itu.

Tapi mengapa begitu banyak orang tetap menghisap rokok setiap hari dengan santai dan senang hati? Padahal berbagai info tentang risiko dan bahaya rokok sudah diinformasikan. Bahkan larangan dan peraturan merokok telah dibuat, namun nampaknya belum memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Taukah Anda, bahwa semua zat yang masuk ke dalam tubuh tidak akan hilang begitu saja. Mereka pasti akan menumpuk di suatu tempat, entah itu kandungan lemak, kolestrol, zat-zat kimia atau bahkan bakteri dan virus-virus penyakit.

Kita bertanggung jawab sepenuhnya atas pribadi kita. Bagaimana merawat dan memperlakukan tubuh dengan baik dan sehat. Pada dasarnya jika tidak memiliki sikap konsisten, kita akan melakukan apa saja hanya untuk memenuhi keinginannya yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Ezra, Jakoep. 2008. Success trough character. Yogyakarta: ANDI.

Untuk menghadapi tantangan persaingan

Ketika krisis moneter melanda Negara kita beberapa waktu lalu, bayak orang yang pekerjaan. Sebagian lalu mencoba memulai usaha sendiri agar dapat bertahan dan memenuhi kebutuhan hidup sekeluarga.

Usaha yang paling menjamur saat itu ialah munculnya kafe tenda di mana-mana. Namun, saat ini hanya segelintir yang tetap bertahan bahkan dapat melebarkan usaha makin luas. Mereka yang mampu bertahan adalah yang terus belajar dan melakukan berbagai inovasi dan pengembangan.

Jika memiliki sikap belajar yang positif, kita tidak akan gentar untuk menghadapi persaingan. Bahkan persaingan menjadi suatu dorongan untuk lebih meningkatkan diri agar mencapai yang terbaik.

Ezra, Jakoep. 2008. Success trough character. Yogyakarta: ANDI.

Agar dapat menyikapi kritik secara positif

Selain sambal atau cabe, kritik juga ternyata sering disebut “pedas”. Karena itu banyak orang yang sulit menerima atau bahkan tidak tahan terhadap kritik. Respons yang timbul saat dikritik biasanya bersifat pembelaan atau pembenaran diri. Mengapa demikian?

Karena sejak kecil kita terbiasa takut dipersalahkan. Kita tidak ingin menjadi kambing hitam da tumpuan kesalahan. Karena kita merasa dihakimi, ditolak, dan dikucilkan. Karena kesalahan atau kekeliruan dianggap sebagai momok dan kegagalan yang fatal.

Memiliki sikap pembelajaran yang baik membuat kita mampu menghadapi kritik secara positif dan benar. Karena kritik merupakan evaluasi dan peluang untuk menjadi lebih baik lagi.

Ezra, Jakoep. 2008. Success trough character. Yogyakarta: ANDI.

Mengapa kita harus memiliki tujuan hidup ?

Menemukan dan memiliki tujuan hidup yang benar dan tepat, lebih dari sekedar menjalani kehidupan yang rutin dan biasa-biasa saja. Tujuan hidup mendasari semua tujuan semua tujuan sementara yang ada. Tujuan hidup yang hakiki bersifat hikmah dan amanah.

Pierre Renoir seorang pelukis Perancis yang terkenal. Di masa tuanya, Renior menderita penyakit artistis yang parah dan membuat tanganya kejang dan gemetar. Meskipun sangat menderita dan kesakitan, namun ia tetap berusaha melukis dan memegang kuas dengan ujung jari-jarinya.

Sahabatnya, Henry Matisse memandang sedih tanpa dapat berbuat apa- apa. Matisse lalu bertanya mengapa Renior tetap bersikeras untuk terus melukis padahal itu membuatnya merasa kesakitan dan sangat menderita. Renior hanya menjawab singkat : “Rasa sakit akan berlalu, namun keindahan tetap abadi”.

Bagi Renior itulah makna dari hidup yang memiliki tujuan. Baginya melukis adalah sutau panggilan hidup. Ada kerelaan untuk meninggalkan zona nyaman pribadi, agar bisa mempersembahkan sesuatu yang lebih berarti dalam hidup.

Ezra, Jakoep. 2008. Success trough character. Yogyakarta: ANDI.

Selasa, 01 Juni 2010

Tanda-tanda gangguan campuran reseptif-ekspresif

1. Kesulitan anak dengan komunikasi lisan dan berkomunikasi dengan orang lain

2. Anak tidak memiliki masalah dengan pengucapan kata-kata, yang ditemukan dalam gangguan fonologis .

3. Anak, bagaimanapun, memiliki masalah membangun kalimat yang koheren, menggunakan tata bahasa yang benar, mengingat kata-kata, atau masalah komunikasi yang sama.

4. Seorang anak dengan gangguan bahasa ekspresif-reseptif campuran ini tidak mampu berkomunikasi pikiran, kebutuhan, atau ingin pada tingkat yang sama atau dengan kompleksitas nya sama atau teman-temannya.

5. Selain itu, anak sering kali memiliki kosakata yang lebih kecil dari atau dia teman-temannya.

6. Kurangnya pemahaman ini dapat menghasilkan respons yang tidak tepat atau kegagalan untuk mengikuti arah.

7. Beberapa orang berpikir anak-anak ini sengaja keras kepala atau menjengkelkan, tapi ini tidak terjadi.

8. Mereka tidak mengerti apa yang dikatakan. Beberapa anak dengan gangguan ini memiliki masalah pemahaman jenis tertentu seperti istilah sebagai kata benda abstrak, kalimat yang rumit, atau istilah spasial.

Sadock, Benjamin J. Sadock dan Virginia A. 2000. Komprehensif. Textbook of Psychiatry 7 ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

Tahap perkembangan bahasa reseptif-ekspresif Myklebust:

1. Lahir – 9 bulan : anak mulai mendengar dan mengerti, kemudian berkembanglah pengertian konseptual yang sebagian besar nonverbal.

2. Sampai 12 bulan : anak berbahasa reseptif auditorik, belajar mengerti apa yang dikatakan, pada umur 9 bulan belajar meniru kata-kata spesifik misalnya dada, muh, kemudian menjadi mama, papa.

3. Sampai 7 tahun : anak berbahasa ekspresif auditorik termasuk persepsi auditorik kata-kata dan menirukan suara. Pada masa ini terjadi perkembangan bicara dan penguasaan pasif kosa kata sekitar 3000 buah.

4. Umur 6 tahun dan seterusnya : anak berbahasa reseptif visual (membaca). Pada saat masuk sekolah ia belajar membandingkan bentuk tulisan dan bunyi perkataan.

5. Umur 6 tahun dan seterusnya : anak berbahasa ekspresif visual (mengeja dan menulis).




Myklebust M. Prelinguistic Communication. In: Yule W, Rutter M,eds. Language development and disorders; Clinics in developmental medicine. 1968

Penyebab gangguan reseptif-ekspresif

Sampai sekarang penyebab reseptif-ekspresif bahasa campuran dalam gangguan perkembangan belum diketahui. Para peneliti sedang melakukan penelitian yang berkelanjutan untuk menentukan apakah faktor lingkungan fisiologis yang mungkin terlibat. Bentuk diperoleh dari hasil gangguan dari kerusakan langsung ke otak.Kerusakan dapat dipertahankan selama stroke, atau sebagai akibat dari cedera kepala traumatis, kejang , atau kondisi medis lainnya. Gejala spesifik bentuk gangguan diperoleh umumnya tergantung pada bagian otak pasien yang telah terluka dan beratnya kerusakan.



Sadock, Benjamin J. Sadock dan Virginia A. 2000. Komprehensif. Textbook of Psychiatry 7 ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

Gangguan reseptif – ekspresif

Mencakup permasalahan gangguan bahasa dan kesulitan mengerti dan menerima kata-kata dan kalimat serta menentukan maknanya. Dua gangguan tersebut gampang muncul disaat lahir dan pada proses perkembangan atau keduanya diperoleh sebagai akibat cedera neurologis atau cedera pada otak. Kelainan ini juga bisa disebabkan karena adanya lesi pada bagian posterior dari grilus frontalis inferior yaitu sekitar daerah broca. Selain cirri gangguan bicara ekspretif, anak-anak ini juga mempunyai kesulitan mengartikan ucapan orang lain, terutama yang bersifat abstrak. Mereka sering salah mengartikan pertanyaan, komentar, atau cerita yang panjang.

Kriteria diagnosis memerlukan intelegensi non-verbal yang normal. Prognosis kurang baik dibandingkan gangguan berbahasa ekspretif. Pada masa sekolah mereka akan tertinggal oleh teman sebayanya. Karena komprehensi kurang baik, dapat muncul gangguan atensi. Kira-kira 40-60% akan mengalami gangguan fonologi, sedangkan 50% mengalami gangguan membaca. Masalah bahasa, dikombinasi dengan kesulitan membaca atau atensi akan menyebabkan lingkaran setan kemampuan akademik yang kurang, rasa percaya diri yang rendah, motivasi yang rendah dan isolasi sosial pada 70% kasus. Mereka akan dapat berbicara, tetapi terlambat dibandingkan anak sebayanya. Pada masa dewasa, kemampuan bicara cukup untuk komunikasi sehari-hari, tetapi mereka tetap menunjukan kesulitan bila harus mengartikan atau menceritakan suatu masalah yang kompleks.

Muttaqin, Ajar. 2008. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem persyarafan. Jakarta : Salemba medika.

Pusponegoro HD. 2001. Gangguan komunikasi Makalah pada pertemuan Ilmiah Tahunan. Palembang : Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Ciri-ciri anak yang mengalami gangguan reseptif

Berikut adalah beberapa cirri-ciri dan gejal-gejala yang nampak pada anak yang menderita gangguan reseptif :

  1. tidak mampu memulai suatu percakapan dengan orang lain
  2. menggunakan kata-kata yang kurang tepat di setiap perbincangan
  3. tidak sanggup mengungkapkan kembali informasi yang diterima kepada orang lain
  4. bergantung dan hanya terfous kepada frase dan kalimat-kalimat yang sederhana
  5. kesalahan dalam penulisan dan gramatikal suatu kalimat atau perbincangan
  6. kesulitan menggunakan bahasa lisan
  7. menggunakan kata-kata yang salah dalam pidato dan tugas-tugas di sekolah



Hidayat, Aziz.A. 2007. Siapa bilang anak cerdas sehat pasti cerdas. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Gangguan Reseptif

Gangguan reseptif, adalah gangguan berupa kesulitan dalam memahami bahasa lisan. Dalam kasus yang ringan anak-anak mengalami kesulitan dalam memahami kata-kata tertentu, seperti kata-kata yang mengungkapkan perbedaan kata-kata tertentu. Sepeerti kata-kata yang membedakan kata-kata yang berdefinisikan kuantitas (luas, besar, sama, banyak atau kalimat-kalimat tertentu).

Dalam kasus-kasus yang lebih berat individu mengalami kesulitan dalam memahami kata-kata atau kalimat-kalimat sederhana. Gangguan ini biasanya kelihatan pada anak usia 4 tahun. Meskipun kasus-kasus yang lebih berat dapat ditemukan lebih awal. Anak-anak yang mengalami gangguan ini dalam bentuk-bentuk yang hampir tidak kelihatan mungkin baru dapat diketahui pada usia 7 tahun.

Gangguan reseptif juga merupakan gangguan dalam tipe mengembangkan pengertian bahasa (decoding). Dan ekspresi vocal bahasa (encoding), yang merupakan gangguan dalam persepsi sensorik yaitu pengenalan sistem sensorik, yaitu pengenalan sistem visual atau auditorik bukan karena retardasi mental, autisme ataupun yang lain.



Semiun, Yustinus. OFM. 2006. Kesehatan mental 1. yogyakarta : Kanisius.

Hidayat, Aziz.A. 2007. Siapa bilang anak cerdas sehat pasti cerdas. Jakarta : Elex Media Komputindo.