Rabu, 23 November 2011

ASPEK DESAIN OFFICIAL WEBSITE untuk pemerintahan, corporate dan pribadi.

Aspek-aspek :

  1. Warna

Dari segi warna http://www.kemenperin.go.id/ mengambil tema warna biru yang merupakan warna primer. Secara psikologis warna biru bisa menimbulkan perasaan tenang dan merupakan salah satu warna yang sangat akrab di mata kita. Dalam http://www.kemenperin.go.id/ menggunakan warna biru muda dan turquoise untuk menimbulkan perasaan yang tenang, tidak terburu-buru dan apa adanya. Sang creator mungkin ingin memunculkan efek tenang dan juga elegan dalam website ini. Warna biru adalah warna yang netral, yang bisa diterima oleh kaum pria dan wanita.

  1. Layout

Dari segi layout tampilannya sangat sederhana, tidak terlalu megah juga istimewa, mungkin saja creator tidak ingin memnuculkan suatu website yang sulit tapi ingin memunculkan tampilan yang friendly dan nyaman untuk penggunanya yang tidak terlalu paham dengan penggunaan website.

  1. Filosofi

Terdapat visi misi dari http://www.kemenperin.go.id/ yaitu Membawa Indonesia pada Tahun 2025 untuk menjadi negara industri tangguh dunia dan membangun industri manufaktur untuk menjadi tulang punggung perekonomian.

  1. Fasilitas yang ada

Terdapat fasilitas link khusus seperti virtual exhibition, IP/IT baja, e-licensing, kebijakan industri, dan shindanshi yang bisa digunakan pegawai pemerintahan kementrian perindustrian. Terdapat juga indikator ekonomi yang salah satunya bisa mengetahui nilai inflasi. Juga terdapat contact usa untuk pusat komunikasi public salah satunya untuk mengadukan atau mengajukan keluhan.

  1. Rubrikasi

Secara rubrikasi menampilkan banyak berita industri yang merupakan laporan atau ulasan dari kinerja departemen ini. Berita foto menampilkan rapat maupun jumpa pers yang ditampilkan dengan gambar berupa foto dari beberapa staff atau anggota. Secara rubrikasi sudah sangat lemgkap banyak mengulas tentang laporan-laporan dengan sekali klik pada PUBLIK semua berita maupun perencanaan sudah ada dalam link ini.

  1. Perbandingan dengan website luar

Saya membenadingkan dengan website yang dimiliki WHO http://www.who.int/en/ yang secara tampilan warna dan layout tidak berbeda jauh dengan http://www.kemenperin.go.id/.

  1. Posisi menu dan berita

Secara posisi menu dan berita kementrian oerindustrian sudah cukup baik, berita terbaru ada disebelah kiri memungkinkan sekali intuk dibuka oleh orang-orang yang mengunjungi website ini, karena manusia pasti akan menoleh ke sebelah kiri dulu dibandingkan sebelah kanan. Berita utama ada di tengah-tengah dari website ini, sehingga orang-orang tidak perlu bersusah payah lagi untuk mencari-cari berita.

SUMBER :

http://www.kemenperin.go.id/.
http://www.who.int/en/

Rabu, 16 November 2011

Perbandingan Fasilitas email, SN dan M dan sisi psikologis.

a. Email : Gmail dengan Yahoo

Gmail memiliki kelebihan daripada yahoo yaitu gmail lebih cepat untuk menerima e-mail. Gmail tidak memerlukan verifikasi ketika ingin mengirimkan e-mail sedangkan Yahoo memerlukan verifikasi terlebih dahulu. Serinmg kali ketika mendapatkan e-mail dari orang lain, bukannya masuk ke inbox malahan ke spam, jadi terkadang membuat panik kita sebagai pengguna yahoo. Yahoo juga memiliki kelebihan salah satunya adalah bisa mengirimkan pesan berupa short massage service (sms) yang terdapat didalam fasilitas Yahoo Massanger.

Secara tampilan layout gmail lebih mudah untuk dipelajari ketimbang yahoo yang agak sulit. Gmail didukung oleh google yang merupakan alat pencari alamat website yang paling sering dipakai orang didunia ini. Tetapi dari segi berita, gossip dan info yahoo lebih unggul karena sudah dipilah-pilah berdasarkan sub beritannya. Jika ingin melihat berita terkini, saya lebih suka menggunakan yahoo agar tidak ketinggalan berita. Tampilan warna yahoo yang dominan biru juga enak dipandang mata.

b. FB dengan G(+)

Saya lebih menyukai FB daripada G(+) karena FB atau Facebook merupakan website yang paling banyak dibuka dan digunakan umat manusia terbesar kedua setelah Google. Di Indonesia Fb lebih banyak dipakai untuk mengungkapkan perasaan dari status, share foto, dan banyak permainan-permainan online yang menarik perhatian pengguna FB. Secara tampilan FB lebih mudah digunakan daripada G(+).

Warna yang dominan biru banyak menarik minat pengguna FB, dan secara bisnis lebih menguntungkan bagi pengusaha oneline yang menawarkan barang-barangnya melalui FB dengan cara membuat Group dan bisa mensharing foto-foto barang-barang yang mereka jual. G(+) tampilannya tidak jauh berbeda dengan FB tapi orang-orang lebih menyukai FB karena kebanyakan teman sepergaulan mereka lebih banyak menggunakan FB. Untuk mendapatkan teman baru lebih mudah mencarinya di FB.

c. FB dengan Twitter

FB bisa dibilang lebih mudah digunakan daripada Twitter. Twitter lebih banyak digunakan oleh kalangan artis dan orang-orang terkenal lainnya. FB untuk saling menanyakan kabar bisa saling mengirimkan wall kepada subjek yang dituju sedangkan Twitter harus mengetahui nama pengguna dari subjek yang dituju. FB dan Twitter sama-sama menarik dari segi warna, sama-sama bernuansa biru. Twitter lebih soft dan tenang pemilihan warna birunya, sedangkan FB terkesan tegas dalam penggunaan warna biru tuanya.

d. YM dan G-talk

Yahoo Massanger dengan G-talk lebih mudah penggunaan G-talk karena G-talk tidak perlu lagi untuk mencari nama pengguna dari subjek yang dituju. Hanya ketika kita mngirimkan e-mail melalui Gmail dengan otomatis subjek yang kita kirim e-mail adalah teman kita dalam G-talk, sedangkan YM harus mencari nama dahulu subjek yang akan menjadi teman kita di YM.

G-talk merupakan satu kesatuan dengan Gmail dan G(+) sehingga lebih mudah untuk dipergunakan bersama-sama. YM tidak bisa dibuka secara bersamaan karena akan menimbulkan kepenuhan quota, jadi harus ditutup dulu penggunaan YM ketika ada e-mail yang masuk. Secara tampilan warna kedua-duanya memadai dan menarik.

ASPEK PSIKOLOGIS TEKNOLOGI INTERNET

Penggunaan internet dalam perkembangannya selalu ada pro dan kontra, tergantung dengan penggunaan dari masing-masing pihak. Penggunaan yang dilakukan oleh ana-anak dari segi positifnya bisa meningkatkan kemampuan spatial dari anak tersebut seperti pembuatan website, robotika, blog dan sebagainya. Disini kemapuan kognitif dari seorang anak akan berkembang secara signifikan. Tetapi apabila tidak menapatkan bimbingan orang tua yang memadai anak-anak akan membuka internet untuk hal-hal yang positif seperti memebuka situs pornografi yang mungkin didapatkan dari teman-teman disekolahnya, dalm hal ini orang tua harus berhati-hati.

Bukan hanya dari segi pornografi, anak-anak bisa kecanduan game online yang mungkin belum pantas untuk mereka mainkan, karena apabila anak-anak memainkan games online secara terus-menerus akan menimbulkan kecanduan dengan permainan tersebut dan mungkin saja hal terburuknya adalah agresivitas anak tersebut akan meningkat karena terpengaruh dengan permainan yang kasar. Internet juga sangat penting untuk menunjang informasi terbaru yang dibutuhkan oleh anak-anak. Tugas yang banyak dan mungkin susah dicari jawabannya bisa dicari dengan menggunakan internet sehingga bisa menyeleseikan tugas yang ditanggung.

Perbandingan Fasilitas email, SN dan M dan sisi psikologis.

a. Email : Gmail dengan Yahoo

Gmail memiliki kelebihan daripada yahoo yaitu gmail lebih cepat untuk menerima e-mail. Gmail tidak memerlukan verifikasi ketika ingin mengirimkan e-mail sedangkan Yahoo memerlukan verifikasi terlebih dahulu. Serinmg kali ketika mendapatkan e-mail dari orang lain, bukannya masuk ke inbox malahan ke spam, jadi terkadang membuat panik kita sebagai pengguna yahoo. Yahoo juga memiliki kelebihan salah satunya adalah bisa mengirimkan pesan berupa short massage service (sms) yang terdapat didalam fasilitas Yahoo Massanger.

Secara tampilan layout gmail lebih mudah untuk dipelajari ketimbang yahoo yang agak sulit. Gmail didukung oleh google yang merupakan alat pencari alamat website yang paling sering dipakai orang didunia ini. Tetapi dari segi berita, gossip dan info yahoo lebih unggul karena sudah dipilah-pilah berdasarkan sub beritannya. Jika ingin melihat berita terkini, saya lebih suka menggunakan yahoo agar tidak ketinggalan berita. Tampilan warna yahoo yang dominan biru juga enak dipandang mata.

b. SN : FB dengan G(+)

Saya lebih menyukai FB daripada G(+) karena FB atau Facebook merupakan website yang paling banyak dibuka dan digunakan umat manusia terbesar kedua setelah Google. Di Indonesia Fb lebih banyak dipakai untuk mengungkapkan perasaan dari status, share foto, dan banyak permainan-permainan online yang menarik perhatian pengguna FB. Secara tampilan FB lebih mudah digunakan daripada G(+).

Warna yang dominan biru banyak menarik minat pengguna FB, dan secara bisnis lebih menguntungkan bagi pengusaha oneline yang menawarkan barang-barangnya melalui FB dengan cara membuat Group dan bisa mensharing foto-foto barang-barang yang mereka jual. G(+) tampilannya tidak jauh berbeda dengan FB tapi orang-orang lebih menyukai FB karena kebanyakan teman sepergaulan mereka lebih banyak menggunakan FB. Untuk mendapatkan teman baru lebih mudah mencarinya di FB.

c. FB dengan Twitter

FB bisa dibilang lebih mudah digunakan daripada Twitter. Twitter lebih banyak digunakan oleh kalangan artis dan orang-orang terkenal lainnya. FB untuk saling menanyakan kabar bisa saling mengirimkan wall kepada subjek yang dituju sedangkan Twitter harus mengetahui nama pengguna dari subjek yang dituju. FB dan Twitter sama-sama menarik dari segi warna, sama-sama bernuansa biru. Twitter lebih soft dan tenang pemilihan warna birunya, sedangkan FB terkesan tegas dalam penggunaan warna biru tuanya.

d. M : YM dan G-talk

Yahoo Massanger dengan G-talk lebih mudah penggunaan G-talk karena G-talk tidak perlu lagi untuk mencari nama pengguna dari subjek yang dituju. Hanya ketika kita mngirimkan e-mail melalui Gmail dengan otomatis subjek yang kita kirim e-mail adalah teman kita dalam G-talk, sedangkan YM harus mencari nama dahulu subjek yang akan menjadi teman kita di YM.

G-talk merupakan satu kesatuan dengan Gmail dan G(+) sehingga lebih mudah untuk dipergunakan bersama-sama. YM tidak bisa dibuka secara bersamaan karena akan menimbulkan kepenuhan quota, jadi harus ditutup dulu penggunaan YM ketika ada e-mail yang masuk. Secara tampilan warna kedua-duanya memadai dan menarik.

Minggu, 15 Mei 2011

Stres dan Lingkungan

A. Stress
Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit. Stress membuat tubuh memproduksi hormone adrenalin yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Stress merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stress yang ringan berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan untuk berusaha lebih lagi sehingga bisa menjawab segala tantangan yang terjadi. Stress bukan saja kondisi yang menekan seseorang ataupun keadaan fisik atau psikologis seseorang maupun reaksinya terhadap tekanan tetapi stress adalah keterkaitan antara ketiga komponen yaitu stimulus, respon, dan proses (Prawita, 1989).
1. Stimulus
Keadaan atau situasi dan peristiwa yang dirasakan mengancam atau berbahaya yang menghasilkan perasaan tegang disebut stressor. Beberapa ahli yang menganut pendekatan ii mengkategorikan stressor menjadi tiga :
• Peritiwa katastopik, misalnya angina tornado dan gempa bumi
• Peristiwa hidup yang penting, misalnya kematian orang yang dicintai
• Keadaan kronis, misalnya dalam kondisi keseksakan atau kebisingan
2. Respon
Respon adalah reaksi seseorang terhadap stressor. Untuk itu dapat diketahui dari dua komponen yang saling berhubungan, yaitu komponen psikologis dan fisiologis.
• Komponen psikologis, seperti perilaku, pola piker dan emosi
• Komponen fisiologis yaitu detak jantung, keringat
3. Proses
Stres sebagai suatu proses terdiri dari stressor dan strain ditambah dengan satu dimensi penting yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan. Proses ini melibatkan interaksi dan penyesuaian diri yang berkelanjutan, yang disebut dengan istilah transaksi antara manusia dengan lingkungan, yang didalamnya termasuk perasaan yang dialami dan bagaimana orang lain merasakannya.

Terdapat tiga model stres (Cox dalam Crider dkk, 1983), yaitu :
a. Respon-based model
Model ini mengacu pada sekelompok gangguan kejiwaan dan respon-respon psikis yang timbul pada situasi sulit. Model ini mencoba mengidentifikasikan pola-pola kejiwaan dan respon-respon kejiwaan.
b. Stimulus-based model
Tiga karakteristik penting dari stimuli stress adalah sebagai berikut :
o Overload, karakteristik ini diukur sebagai sebuah stimulus dating secara intens dan individu tidak dapat mengadaptasi lebih lama lagi
o Conflict, diukur ketika sebuah stimulus secara stimulant membangkitkan dua atau lebih respon yang tidak berkesesuaian.
o Uncontrollability, merupakan peristiwa-peristiwa dari kehidupan yang bebas atau tidak tergantung pada perilku dimana perilaku pada situasi ini menunjukkan tingkat stress yang tinggi.
c. Interactional model
Model ini adalah perpaduan dari respon-based model dan stimulus-based model.

Sumber-sumber potensi stres

a. Faktor lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika ekonomi memburuk orang merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaannya.
b. Faktor organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya. Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.
Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang. Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan. Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres. Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres. Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi. Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk diselesaikan atau dipenuhi.
Tuntutan antarpribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan. Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat meyebabkan stres, terutama di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.
c. Faktor pribadi
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres. Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan. Studi terhadap tiga organisasi yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian. Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia secara umum. Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang. Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari kepribadian orang itu.

Jenis Stres
Selye mengidentifikasikan tiga tahap dalam respon sistematik tubuh terhadap kondisi-kondisi penuh stress, yang diistilahkan General Adaptasion Syndrome (GAS). Tahap pertama adalah alarm reation dari system saraf otonom termasuk di dalamnya peningkatan sekresi adrenalin, detak jantung, tekanan darah dan otot menegang. Tahapan kedua diikuti oleh tahapan resistance atau adaptasi yang didalanya termasuk berbagai macam coping secara fisik. Tahap ketiga yaitu exhaustion atau kelelahan yang akan terjadi kemudian apabila stressor dapat dating secara intens dan dalam jangka waktu yang cukup lama.


B. Kaitan stres dengan psikologi linkungan

Zimring (dalam Prawitasari, 1989) mengajukan dua pengandaian. Yang pertama, stres dihasilkan oleh proses dinamik ketika orang berusaha meperoleh kesesuian antara kebutuhan-kebutuhan dan tujuan dengan apa yang disajikan oleh lingkungan. Proses ini dinamik karena kebutuhan-kebutuhan individual sangat bervariasi sepanjang waktu dan berbagai macam untuk masing-masing individu. Cara-cara penyesuaian atau pengatasan masing-masing individu terhadap lingkungannya juga berbagai macam.
Stress yang diakibatkan oleh kepadatan dalam ruang dengan penilaian kognitif akan mengakibatkan denyut jantung bertambah tinggi dan tekanan darah menaik, sebagai reaksi stimulus yang tidak diinginkn. Dengan kondisi tersbut, maka seseorang berusaha mengatasi siatuasi stres. Dalam berbagai kasus, stimulus yang tidak menyenangkan tersebut muncul berkali-kali sehingga reaksi terhadap stres menjadi berkurang dan melemah.
Proses ini secara psikologis dikatakan sebagai adaptasi. Hal ini terjadi karena sensitivitas neuropsikologis semakin melemah dan melalui penelitian kognitif situasi stress tersebut berkurang (Iskandar, 1990).
Bagunan yang tidak memperhatikan kebutuhan fisik, psikologis dan sosial akan merupakan sumber stress bagi penghuninya. Apabila perumahan tidak memperhatikan kenyaman penghuni, misalnya pengaturan udara yang tidak memadai, maka penghuni tidak dapat beristirahat dan tidur dengan nyaman. Akbibatnya, penghuni sering lelah dan tidak dapat bekerja secara efektif dan ini akan mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental.


C. Stres mempengaruhi perilaku individu

Stres bisa mempengaruhi perilaku individu. Contohnya adalah ketika kita bertetangga dengan keluarga yang selalu iri dengan apa yang kita punya, hal itu akan sangat menganggu karena rasa iri itu bisa berubah menjadi omongan-omongan yang tidak sedap yang di lontarkan pada pihak yang tidak bertanggung jawab. Perilaku kita yang mungkin semula merespon baik terhadap keluarga itu berubah seketika karena hadirnya rasa iri yang tidak tertahan lagi dan kemungkinan untuk menghindar sangat besar.


Mustafiet, Khoirun. M. Takdir 13 skala richter. Tangerang : Qultumedia.
Anonim. (2011). Stres. http:wikipedia.org.
Prabowo, Hendro. (1998). Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Depok : Universitas Gunadarma.

Senin, 25 April 2011

Privasi, Ruang Personal dan Teritorialitas

1. Privasi
A. Definisi
Hartono (1986) mengungkapkan bahwa privasi adalah tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu keinginan berinteraksi atau keinginan untuk menghindar.
Rapport (dalam Soesilo, 1988) mengemukakan bahwa privasi adalah kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan dan kemampuan untuk mencapai interaksi yang diiginkan.
Altman (1975) mendefinisikan privasi adalah proses pengontrolan yang selektif terhadap akses kepada diri sendiri dan orang lain.
Marcella (2004) mengemukakan bahwa privasi adalah keadaan dimana seseorang dapat mengontrol sepenuhnya kondisi bahwa ia tidak dapat diganggu dan ia merasa nyaman dan aman karena memiliki barier psikologis terhadap adanya gangguan.

Ada beberapa fungsi privasi menurut Altman :
1. Sebagai pengaruh dan pengontrol interaksi interpersonal
2. Merencanakan dan membuat strategi untuk berhubungan dengan orang lain
3. Memperjelas konsep diri dan identitas diri.

Terdapat dua jenis privasi, yaitu privasi rendah (ada saat-saat dimana individu ingin terus berinteraksi dengan orang lain) dan privasi tinggi (ada waktu dimana individu ingin menyendiri dan terpisah dari orang lain). Untuk mencapai hal iyu ia akan mengontrol dan mengatur melalui sesuatu mekanisme perilaku yang digambarkan oleh Altman sebagai berikut :
a. Perilaku verbal
Perilaku yang ditunjukkan dengan cara mengatakan kepada orang lain secara verbal dan sejauh mana orang lain dapat berinteraksi dengan dirinya.
b. Perilaku non verbal
Perilaku ditunjukkan dengan menunjukkan ekspresi wajah atau menggerakan tubuh tertentu yang memiliki arti tidak menyukai orang tersebut dan tidak ingin berinteraksi.
c. Mekanisme kultural
Budaya mempunyai bermacam-macam adapt, aturan dan norma yang menggambarkan keterbukaan dan ketertutupan kepada orang lain dan hal itu sudah diketahui oleh banyak orang pada budaya tertentu.
d. Ruang personal
Salah satu mekanisme perilaku untuk mencapai tingkatan privasi tertentu. Terdapat beberapa karakteristik ruang personal, yaitu :
- Daerah batas diri yang diperbolehkan dimasuki oleh orang lain.
- Ruang personal tidak berupa pagar yang tampak mengelilingi seseorang yang terletak pada suatu tempat tetapi batas ini melekat pada diri dan dibawa kemana-mana.
- Bergantung dengan siapa seseorang itu berhubungan
- Pelanggaran ruang personal oleh orang lain akan dirasakan sebagai ancaman sehingga daerah ini dikontrol dengan kuat.
e. Teritorial
Merupakan mekanisme perilaku orang lain untuk mencapai privasi tertentu. Jika mekanisme ruang personal tidak memperluhatkan dengan jelas kawasan yang menjadi pembatas antara dirinya dengan orang lain maka pada territorial batas-batas tersebut nyata dengan tempat yang relatif tetap.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi privasi
Terdapat fakor yang mempengaruhi privasi yaitu fakor personal, fakor situasional, dan fakor budaya.

Fakor personal. Marshall (dalam Gifford, 1987) perbedaan dalam latar belakang pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan akan privasi. Walden (dalam Gifford, 1987) terdapat perbedaan jenis kelamin dlam privasi. Antara pria dan wanita memiliki respin yang berbeda. Wanita lebih baik dalam merespon daripada pria bila dihadapkan pada situasi dengan kepadatan yang lebih tinggi.

Fakor Situasional. Kepuasan dalam kebutuhan akan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar lingkungan menmgijinkan orang-orang didalamnya untuk menyendiri (Gifford, 1987). Seting rumah sangat berhubungan dengan seberapa sering para oenghuni berhubungan dengan orang, jarak antara rumah dan banyaknya tetangga sekitar rumah.

Fakor Budaya. Mekanisme privasi ini tergantung kepada kesepakatan sosial. Terdapat aturan-aturan dan norma-norma sendir yang dianut oleh suatu budaya dalam mengatur suatu privasi.

C. Pengaruh Privasi dalam Perilaku
Fungsi psikologis dari privasi dapat dibagi menjadi privasi yang memainkan peran dlam mengelola interaksi sosial yang kompleks di dalam kelompok sosial dan membantu kita menetapkan perasaan identitas diri.

2. Personal Space (Ruang Personal)
A. Definisi
Istilah personal space dikemukakan pertama kali oleh Katz pada tahun1973 dan bukan merupakan sesuatu yang unik dalam istilah psikologi, karena istilah ini juga dipakai dalam bidang biologi, antropologi, dan arsitektur. Studi personal space adalah tinjauan dalam perilaku hewan dengan cara mengamati perilaku mereka berkelahi, terbang, makan, jarak sosial antara yang satu dengan yang lain. Menurut Sommer (dalam Altman, 1975) ruang personal adalah daerah disekeliling seseorang dengan batas-batas yang tidak jelas diaman seseorang tudak boleh memasukinya.

Menurut Erdward T.Hall bahwa dalam interaksi sosial terdapat empat zona spasial yang meliputi : jarak intim, jarak personal, jarak sosial, dan jarak publik.
a. Jarak Intim adalah jarak yang dekat datau akrab dengan jarak 0-18 inci. Menurut Hall pada jarak yang akrab ini kemunculan orang lain adalah jelas sekali dan mungkin suatu saat akan menjadi sangat besar karena sangat meningkatnya masukan pancaindra. Jika jarak ini menyenangkan dalam situasi tertentu yaitu ketika seseoramg berinteraksi dengan orang lain yang dicintainya, mungkin akan menjadi tidak menyenangkan dalam situasi yang lain.
b. Jarak pribadi memiliki jarak antara 1,5-4 kaki. Jarak ini adalah karakteristik kerenggangan yang biasa dipakai individu satu dengan yang lain. Jarak personal ini masih dibagi menjadi dua yaitu, fase dekat (1,5-2,5 kaki) dan fase jauh (2,5-4 kaki). Fase dekat memungkinkan banyak sekali pertukaran, sentuhan, bau, pandangan, dan isyarat-isyarat lainnya. Pada fase jauh, jaraknya dapat memanjang sampai jarak dimana masing-masing orang dapat saling menyentuh dengan mengulurkan tangannya. Zona jarak personal adalah transmisi antara kontak intim engan tingkah laku umum yang agak formal.
c. Jarak Sosial yang mempunyai jarak 4-25 kaki dan merupakan jarak-jarak normal yang memungkinkan terjadinya kontak sosial yang umum serta hubungan bisnis.
d. Jarak public, yaitu pada jarak 12-25 kaki atau jarak-jarak dimana isyarat-isyarat komunikasi lebih sedikit dibandingkan dengan daerah-daerah terdahulu. Jarak ini secara khusus disediakan untuk situasi-situasi formal atau pembiaraan umum atau orang-orang yang berstatus lebih tinggi.

3. Teritorial

A. Teritorial
Territorial adalah suatu tingkah laku yang diasosiasiakan pemilikan atau tempat yang ditempatinya atau area yang sering melibatkan cirri pemilikannya dan pertahanan dari serangan orang lain ( Hoalan dalam iskandar, 1990).
B. Elemen-elemen Teritorial
Teritorial dibagi menjadi tiga, yaitu : territorial primer, territorial sekunder, dan territorial umum.
1. Teritorial Primer. Jenis teritori ini dimiliki serta dipergunakan secara khusus bagi pemiliknya. Pelanggaran terhdapap teori utama ini akan mengakibatkan timbulnya perlawanan dari pemiliknya dan ketidakmampuan untuk mempertahankan teritori utama ini akan mengakibatkan timbulnya perlawanan dari pemiliknya dan ketidakmampuan untuk mem[ertahankan teoriti utama ini akan mengakibatkan masalah yang serius terhadap aspek psikologis pemiliknya, yaitu hal harga diri dan identitas.
2. Teritori Sekunder. Jenis teritori ini lebih longgar pemakaiannya dan pengontrolan oleh perorangan. Teritori ini dapat digunakan oleh orang lain yang masih disalam kelompok atau orang yang mempunyai kepentingan kepada kelompok itu.
3. Teritorial Umum. Dapat digunakan oleh setiap orang dengan mengikuti aturan-aturan yang lazim disalam masyarakat dimana territorial umum itu berada. Berdasarkan pemakaiannya, territorial umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Stalls. Stalls merupakan tempat yang dapat disewa atau dipergunakan dalam jangka waktu tertentu.
b. Turns. Turns hamper sama seperti stalls. Turns dipakai orang dalam waktu yang singkat.
c. Use Space. Teritoriyang berupa ruang yang dimulai dari titik kedudukan seseorang ke titik kedudukan objek yang sedang diamati seseorang.


Hubungan antara Privasi, Ruang Personal, dan Teritorial dengan Lingkungan
Seorang individu dapat mengatur dan mengontrol setiap interaksi yang masuk terhadap dirinya akan orang lain. Privasi yang dimiliki oleh seseorang akan mengatur kondisi sepenuhnya bahwa ia tidak mau diganggu akan kehadiran orang lain didekatnya. Adakalnya seseorang ingin terus bersama-sama dengan orang lain dan adakalanya ingin menutup diri akan kehadiran orang lain dan waktu yang dimiliki hanya punya dirinya. Apabila privasi dalam diri seorang individu kuat dan tidak muah digoyahkan, maka meskipun lingkungan tersebut mendukung untuk bersosialisasi secara bebas, tetap saja individu tersebut akan mengontrol secara selektif terhadap orang lain yang ingin memulai interaksi dengan dirinya. Privasi yang dimiliki seseorang terdapat keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain atau justru ingin menghindar dengan berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain, dengan cara mendekati atau menjauhinya.
Setiap individu pasti memiliki criteria diri sendiri untuk menentukan jarak personal yang akan dimasuki oleh orang lain, sehingga criteria setiap individu berbeda-beda. Dalam berlingkungan seorang individu akan memberlakukanorang lain yang dekat dengan dirinya atau tidak dekat dengan dirinya akan berbeda-beda. Teman-teman yang selalu menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman yang hanya kenal dikelas akan berbeda cara memberlakukannya misalnya dalam hal bercerita tentang masalah pribadi. Seorang individu akan lebih mempercayai orang lain yang dekat dengan dirinya untuk berbagi rahasia dibandingkan dengan orang lain yang baru saja dikenalnya.
Territorial merupakan tingkah laku yang menggambarkan bahwa suatu tempat tertentu yang ditempatinya merupakan miliknya. Territorial berupa tempat yang dimiliki bersama-sama dengan orang lain ataupun tempat yang dimiliki diri sendiri. Sekolahan ku, Negara ku, kamar ku merupakan contoh-contoh dari territorial yang dimiliki oleh individu maupun berkelompok. Organisasi merupakan suatu badan yang bisa jadi merupakan kumpulan dari orang-orang yang memiliki paham bersama sehingga membentuk suatu organisasi, sehingga organisasi menjadi milik bersama dan setiap anggota dari organisasi akan mengusahakan berbagai macam cara untuk membangun organisasinya supaya berkembang.

Sabtu, 26 Maret 2011

Kepadatan Penduduk

Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu daerah per satuan luas. Kepadatan penduduk disuatu daerah bisa dihitung dengan rumus :

Kepadatan penduduk : Jumlah penduduk total / Luas wilayah

Dalam demografis, dikenal dengan kepadatan penduduk fisiologis dan kepadatan penduduk agaris:

  1. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total dengan luas lahan pertanian
  2. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan jumlah penduduk petani dan luas lahan pertanian.


Ada dua cara mengukur kepadatan penduduk suatu Negara :

  1. Kepadatan penduduk aritmatik

Adalah suatu angka yang menunjukkan rata-rata penduduk menempati setiap 1 kilometer persegi (km2) permukaan bumi atau jumlah semua penduduk dalam suatu wilayah atau negara dibagi dengan luas seluruh wilayahnya.

KPA = Jumlah penduduk jiwa / Luas wilayah (km2)

  1. Kepadatan penduduk netto

Adalah suatu angka yang menunjukkan rata-rata penduduk yang menempati setiap 1 Km2 wilayah agraris atau pertanian atau jumlah semua penduduk dalam suatu wilayah atau Negara dibagi dengan luas lahan pertaniannya.

KA = Jumlah penduduk (jiwa) / (Luas wilayah – Luas wilayah pertanian)


Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk :

  1. Faktor iklim dan topografi, iklim yang nyaman topografi yang relative landai menyebabkan penduduk terkonsentrasi dan menjadi padat.
  2. Faktor ekonomi, yang termasuk faktor ekonomi adalah tersedianya sumber daya alam, tersedianya lapangan kerja.
  3. Faktor sosial budaya, yang termasuk factor sosial budaya adalah kesempatan untu meneruskan pendidikan, keterbukaan masyarakat. Selain itu daerah yang relative aman akan selalu jadi pemukiman yang padat.


Upaya mengurangi kepadatan penduduk

Program-program tersebut adalah :

  1. Transmigrasi atau program memindahkan penduduk dari tempat yng padat ke tempat yang lain yang jarang penduduknya baik dilakukan atas bantuan pemerintah maupun keinginan diri sendiri.
  2. Pemerataan lapangan kerja dengan mengembangkan industri, perikanan, pertanian, dan pertambangan di wilayah lain.
  3. Mengendalikan jumlah kelahiran penduduk setempat melalui program KB dan penundaan usia kawin.


Kepadatan penduduk di Indonesia

Kependudukan di Indonesia memiliki cirri-ciri:

  1. Jumlah penduduk yang semakin menambah
  2. Sebagian penduduk berusia muda
  3. Tidak tersebar merata disetiap pulau
  4. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di bidang pertanian


Contoh kasus :

Denpasar - Jumlah penduduk Pulau Bali melebihi jumlah ideal penduduk. Bali yang memiliki luas wilayah 5.632,8 kilometer persegi, daya dukung idealnya hanya 1,5 juta jiwa. Namun kenyataannya kini berpenduduk 4,1 juta jiwa.

"Penduduk hampir tiga kali lipat dari daya dukung ideal itu, tidak termasuk sekitar empat juta wisatawan dalam dan luar negeri yang berlibur ke Bali setiap tahunnya," kata Kepala Bidang Sosial Budaya, Badan Perencanaan Pembangunan (Bapeda) Bali, Dewa Putu Beratha di Denpasar, Selasa (23/11).

Putu Beratha mengatakan bahwa kondisi tersebut menyebabkan kepadatan penduduk sangat tinggi yakni rata-rata 690 jiwa/kilometer persegi.

Khusus Kota Denpasar kepadatan penduduk itu mencapai 6.170 orang setiap kilometer persegi, hampir sepuluh kali lipat dari rata-rata Bali.

"Penduduk Bali yang melebihi daya dukung itu akibat daerah ini menjadi sasaran pendatang dari sejumlah daerah di Indonesia yang ingin mengadu nasib," ujar Dewa Beratha.

Para pendatang ke Bali setiap tahunnya diperkirakan lebih dari 25.000 jiwa, jauh lebih tinggi dari kelahiran secara alamiah. Lebih-lebih Bali cukup berhasil dalam program keluarga berencana (KB), sehingga angka kelahiran dapat dikendalikan.

"Namun pada sisi lain, Bali menghadapi masalah yang cukup berat dan rumit menghadapi penduduk pendatang, terutama yang tidak memiliki keterampilan serta tidak dilengkapi dengan identitas diri," ujarnya.

Selain itu penduduk yang melampaui daya dukung cukup menyulitkan dalam mewujudkan keseimbangan lingkungan di Pulau Dewata. Bali yang hanya 0,29 persen dari luas Indonesia memiliki unsur lengkap, yakni empat buah danau, sungai, gunung dan kawasan hutan yang membentang dari arah barat ke timur.

Dewa Putu Beratha mengambahkan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika membuat terobosan dan menempuh berbagai upaya dalam mewujudkan keseimbangan lingkungan Pulau Dewata.

Terobosan tersebut antara lain mencanangkan Bali menjadi provinsi hijau dan bersih (Green Province), pulau organik dan bebas sampah plastik.

Sasaran itu diharapkan bisa terwujud dalam pembangunan jangka menengah lima tahun, yakni 2013 atau tiga tahun lagi.

"Sampah plastik yang selama ini mencemari lingkungan diharapkan bisa dipilah dan diolah, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat," ujarnya.

Selain bebas sampah plastik, juga penggunaan pupuk organik untuk mendukung pengembangan sistem pertanian terintegrasi (Simantri) yang kini terus ditingkatkan jumlahnya.

"Simantri kini sudah ada 50 unit diharapkan bisa ditingkatkan menjadi 300 unit dalam tiga tahun mendatang," ujar Dewa Putu Beratha.

Peserta media informasi pembangunan yang digelar Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali terdiri atas sepuluh wartawan dan enam staf Biro Humas ke Batam selama empat hari.

Rombongan yang dipimpin Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Putu Suardika akan melihat dari dekat Kota Batam dalam menangani masalah penduduk pendatang, dengan harapan nantinya dapat dijadikan masukan dalam mengendalikan penduduk pendatang di Bali.(ant/waa)

Sumber :

http://erabaru.net/nasional/50-jakarta/20143-penduduk-pulau-bali-lebihi-jumlah-ideal

Saraswati, Mila., Widaningsih, Ida. 2008. Be smart ilmu pengethuan sosial. Jakarta : Grafindo.

Samadi. 2007. Geografi 2. SMA kelas XI. Jakarta : Quandra.

Minggu, 27 Februari 2011

Pentingnya Keluarga dalam Perkembangan Sosialisasi Anak

Anak mempunyai kewajiban untuk menghormati dan patuh pada orangtua dan sebaliknya orangtua berkewajiban juga memberikan cinta, perhatian dan kasih sayang pada anaknya. Hal ini sejalan dengan apa yang ditulis Parson & Bales (1955) dalam Megawangi (1999), bahwa orangtua mempunyai dua peran, yaitu 1) Instrumental, yang dilakukan oleh bapak sebagai suami dan 2) peran emosional atau ekspresif, yang biasanya disandang oleh seorang ibu sebagai istri. Kedua peran tersebut dijalankan oleh keluarga yang juga merupakan intsitusi dasar (fundamental unit of society) dalam rangka membentuk individu bertanggung jawab, mandiri, kreatif dan hormat melalui proses sosialisasi terus menerus kepada anak-anaknya. Sedang bila dilihat menurut fungsinya, keluarga salah satunya berperan dalam melaksanakan proses sosialisasi. Zanden (1986) menyatakan bahwa fungsi keluarga adalah sebagai wahana terjadinya sosialisasi antara individu dengan warga yang lebih besar. Sama halnya dengan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI no.21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera, salah satu fungsi dari delapan yang ada adalah sosialisasi dan pendidikan, yaitu fungsi yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya dimasa mendatang.

Sosialisasi merupakan suatu proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain karena adanya interaksi. Untuk perkembangan sosial anak akan sangat dipengaruhi siapa agen sosialnya. agen sosial yang terpenting adalah orang-orang yang saling berhubungan dan dapat mempengaruhi bagaimana orang tersebut berperilaku, temasuk di sini adalah orangtua, saudara kandung (sibling) atau kelompok bermain (peer); selain itu nenek/kakek, paman/bibi dan orang dewasa lain dalam masyarakat sebagai jaringan hubungan yang lebih luas. Setiap agen sosial tersebut akan menentukan perbedaan dalam proses sosialisasi anak. Oleh karena itulah untuk menghasilkan individu-individu yang berkualitas baik, keluarga amat berperan dalam mensosialisasi nilai-nilai kebaikan dan norma yang berlaku atau yang diharapkan masyarakat kepada anak mereka yang dimulai dari masalah-masalah kecil yang terjadi dalam keluarga sesuai dengan tahap perkembangan usia anak tentunya. Praktek pengasuhan merupakan masa penting dalam membentuk individu matang dan dewasa, yang didalamnya telah mencakup proses sosialisasi.

Cara yang dapat dilakukan keluarga dalam proses sosialisasi adalah sebagai berikut:

* Pertama, pengkondisian/pelaziman. Karena kita tahu dan tidak dapat disangkal lagi bahwa anak ialah manusia yang pasif sepenuhnya dalam sosialisasi, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan sebagian besar sikap dan tingkah lakunya dilakukan sebenarnya melalui proses ini, yang diciptakan oleh orangtua atau anggota keluarga lain yang telah dewasa dengan pemberian mekanisme hukuman atau imbalan; semisal, makan, minum, mandi, berpakaian, buang air besar/kecil (toilet training) bahkan bertutur kata sekalipun. Dengan diberikannya mekanisme tersebut anak akan mempertahankan tingkah laku tertentu bila apa yang dilakukan/diperbuat (baik) dapat imbalan. Sebaliknya anak akan menghindari tingkah laku tertentu bila ternyata apa yang diperbuat (buruk) akan mendapatkanhukuman.
* Kedua, pemodelan (pengimitasian dan pengindentifikasian). Cara imitasi biasanya berlangsung dalam waktu singkat untuk sekedar meniru aspek luar dari tokoh/model yang diidealkannya. Sebaliknya, jika anak menginginkan dirinya sama (identik) dengan tokoh idolanya maka peniruan akan terjadi lebih mendalam karena tidak hanya peniruan tingkah laku tapi juga totalitas dari tokoh atau model tersebut (identifikasi) sehingga di sini orangtua (keluarga) perlu memberi contoh perilaku yang baik bagi anaknya.
Dan ketiga, internalisasi yaitu cara yang mempersyaratkan anak (dengan sukarela) untuk menyadari bahwa sesuatu hal, seperti norma, nilai dan tingkah laku memiliki makna tertentu yang berharga bagi dirinya atau bagi masyarakat kelak untuk dijadikan panutan, pedoman atau tindakan yang lama kelamaan hal tersebut akan menjadi bagian dari kepribadiannya, semisal anak dicontohkan dengan perbuatan-perbuatn yang dilarang agama atau yang tidak diharapkan masyarakat pada umumnya.
Anak sebagai bagian anggota keluarga dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak akan terlepas dari lingkungan dimana dia dirawat/diasuh atau awal diperolehnya pengalaman belajar bagi seorang anak. Dalam keluargalah kali pertama anak berinteraksi terutama dengan ibunya setelah anak dilahirkan dan melalui kegiatan menyusui. Hubungan ini akan berkembang sesuai tahapan usia anak. Dari sinilah anak akan dan selalu berusaha untuk menyesuaikan diri melalui pengalaman belajar agar diterima di lingkungan sosial dan menjadi pribadi yang dapat bermasyarakat; dengan syarat punya kesempatan untuk berhubungan dengan orang lain (sosialisasi), mampu berkomunikasi dan berbicara yang dapat diterima (dimengerti) orang lain dan memiliki motivasi belajar yang menyenangkan. Untuk hal ini diperlukan suatu dukungan orang lain, karena pengalaman sosial dini kali pertama diperoleh di dalam rumah maka keluargalah yang paling tepat menentukan terjadinya proses sosialisasi pada anak.
Karena keluarga berfungsi untuk menjaga dan menumbuh-kembangkan anggotanya, maka diperlukan orangtua yang bijaksana, sebab sikap orangtua akan mempengaruhi cara mereka memperlakukan anak dan mempengaruhi perilaku anak. Pada dasarnya hubungannya orangtua-anak tergantung pada sikap orangtua, dimana hal ini juga diperoleh melalui pengalaman belajar sebelumnya dari orangtua mereka.

Sumber : http://astaqauliyah.com/2007/02/keluarga-dan-hubungannya-dengan-sosialisasi-pada-anak