Rabu, 30 September 2009

Kesehatan Mental Perbedaan Psikoanalisa Freud dengan Psikososial Erikson

1. ide kunci Psikoanalisis dan ide kunci Psikososial
Ide kunci Psikoanalisis adalah bahwa mereka bersembunyi dri kesadaran individual, dengan kata lain mereka tidak disadari. Dorongan dari ketidaksadaran yang muncul dari perilaku dan pikiran (unconscious motivation).
sedangkan Psikososial ide kunci yang dimilikinya adalah perkembangan pada pengaruh social budaya di lingkungan individu. Meski teori dari Erikson sendiri dipengaruhi dari psikoanalisa Freud yaitu Libido.
2. Perkembangan Psikoseksual dan Psikososial
Dalam teori ini Freudian adalah rangkaian tahapan perkembangan karakter selama masa bayi, anak-anak, dan remaja, dimana kenikmatan akan berubah dari mulut ke genital.
Dalam teori psikososial Erikson mencakup delapan tahap sepanjang rentan kehidupan. erikson menyatakan bahwa perkembangan ego bersifat seumur hidup. Dia mengaplikasikan teorinya kepada public figure.
3. Tahapan psikoseksual Freud dan psikososial Erikson
• Tahapan Psikoseksual
a. Oral (12-18 bulan)
Sumber kenikmatan utama bayi melibatkan aktivitas berorientasi mulut(menghisap dan menelan). Hubungan social lebih bersifat fisik. Seperti makan, dan minum susu. Obyek social terdekat adalah ibu.
b. Anal (12-18 bulan sampai 3 tahun)
Anak mendapat kepuasan seksual dengan menahan atau melepaskan feses. Zona kepuasaan adalah daerah anal dan toilet training yang merupakan aktivitas penting. Pada masa ini anak sudah mampu bertanggung jawab atas beberapa kegiatan tertentu.
c. Falik ( 3 tahun- 6 tahun)
Anak menjadi lengket dengan orang tua dari jenis kelamin berlainan dan kemudian mengidentifikasikannya dengan orang tua berjenis kelamin sama. Oedipus complex, pada anak laki-laki keterdekatan dengan ibunya menimbulkan gairah seksual dan perasaan cinta. Tapi persaan ini terhalang dengan adanya tokoh ayah. Kompleks ini kemudian diikuti oleh kecemasan kastrasi (takut dipotong alat kelaminnya) sehingga menimbulkan perilaku menurut dan meniru tindak tanduk saingannya.
d. Laten ( 6 tahun sampai pubertas)
Masa relative tenang diantara tahapan-tahapan yang lebih bergelora. Kecemasan dan ketakutan yang timbul pada masa-masa sebelumnya ditekan. Anak laki-laki lebih banyak bergaul dengan teman sejenis begitu pula anak perempuan. Oleh Karena itu, fase ini disebut dengan periode homoseksual alamiah. Anak mencari figure ideal diantara orang dewasa berjenis kelamin sama.
e. Genital ( pubertas sampai dewasa)
Kemunculan kembali dorongan seksual tahap falik disalurkan kepada kematangan seksualitas masa remaja. Energi psikis disalurkan untuk hubungan-hubungan heteroseksual. Rasa cintanya pad anggota keluarga dialihkan pada orang lain yang berlawanan jenis.

• Tahapan Psikososial
a. Basic Trust vs Basic mistrust ( lahir sampai 12 -18 bulan)
Bayi mengem,bangkan persaan bahwa dunia merupakan tempat yang aman dan baik. Bila rasa aman dipenuhi maka anak akan mengembangkan dasar-dasar kepercayaan padalingkungan. Jika terganggu, tidaaaak pernah merasakan kasih sayang, akan menimbulkan ketidak percayaan. Ibu memegang peranan penting.
b. Autonomi vs Shame and Doubt ( 12-18 bulan- 3 tahun)
Anak mengembangkan keseimbangan independent dan kepuasaan diri terhadap rasa malu dan keraguan.
c. Inisiative vs Guilt ( 3 hingga 6 tahun)
Anak mengembangkan inisitif ketika mencoba aktivitas baru dan tida terlalu membebani oleh rasa bersalah. Tetapi ketika tahap sebelumnya ia mengembangkan perasaan ragu-ragu, maka ia akan merasa bersalah an tidak berani melakukannya lagi.
d. Industri vs Inferiority ( 6 tahun hingga pubertas)
Anak belajar keterampilan budaya atau menghadapi perasaan tidak kompeten. Anak sudah mampu berpikiran logis dan sudah bersekolah. Konfilk yang dihadapi pada tahap ini adalah perasaan sebagai seseorang yang mampu vs rendah diri. Bila tuntutan-tuntutan bisa dipenuhi akan menimbulkan percaya diri tapi bila tidak akan menimbulkan rendah diri.
e. Identity vs Role Confusion ( pubertas sampai dewasa awal)
Anak harus mulai memutuskan bagaimana masa depannya. Konflik yang dihadapi adalah bila mampu berhasil pada tahap-tahap sebelumnya, maka ia akan menemukan dirinya. Bila sebaliknya akan merasakan kekaburan pesan.
f. Intimacy vs Isolation ( dewasa awal)
Individu mulai membuat komitmen dengan orang lain, apabila tidak sukses mak ia akan menderita isolasi dan pemisahan diri.
g. Generativity vs Self-Absortion ( dewasa tengah)
Perhatian orang dewasa yang sudah matamg adlah membangun dan membimbing generasi selanjutnya atau merasa tidak percaya diri.
h. Ego vs Despair ( dewasa akhir)
Individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi dan tindakan-tindakannya dimasa lalu akan menimbulkan perasaan puas. Bila ia merasa semuanya belum siap atau gagal, akan timbul kekecewaan yang mendalam.

4. tentang teori id, ego dan superego
Freud mempresentasikan sejumlah definisi tentang sistem interaksi dari kepribadian id, ego, dan superego yang merupakan sumbangan pada perspekstif baru dalam struktur dan fungsi jiwa. Ego dijelaskan bersifat tunduk pada perilaku-perilaku dari id dan superego, tetapi ia juga percaya dengan banyak fungsi lain yang penting, seperti misalnya pengujian realitas dan kontrol penggerak perilaku. Dengan demikian pandangan Freud sebelumnya kontradiksi bahwa ego merupakan yang terlemah dari tiga agen mental tersebut Erik Erikson yang mempresentasikan teori fungsi ego, perluasan dan perpanjangan tentang konsep-konsep psikoanalisis klasik. Bagi Erikson, pendekatan ego merupakan mode yang kreatif, diadaptasikan pada keadaan sekitar atau menemukan cara-cara untuk mengubah keadaan sekitarnya.


Referensi :
Papalia, Diane E., Old, Sally. 2008. Human development ( jilid ke sembilan ). Alih bahasa : A.K Anwar. Jakarta : Kencana.

Riyanti, Dwi., Prabowo, Hendro. 1996. Psikologi Umum 1. Jakarta : Falkutas Psikologi Gunadarma.

Selasa, 29 September 2009