Minggu, 25 Oktober 2009

Tugas Kesehatan Mental

Allport
1. Jelaskan pendapat Allport dalam membahas manusia!
Allport lebih optimis tentang kodrat manusia. Semangat perikemanusiaan ditanamkan dalam keluarga dimana orang tua menekankan pentingnya kerja keras dan kesalehan dan mereka membentuknya dengan suasana aman dan kasih saying. Kodrat manusia yang diungkpakan Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Ia tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan yang tak sadar. Orang-orang yang sehat menyadari sepenuhnya bahwa kekuatan –kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekutan tersebut. Kepribadian yang sehat tidak dikontrol oleh trauma-trauma pada masa kanak-kanak dan diarahkan oleh intensi-intensi ke masa depan. Allport juga menggambarkan tentang orang-orang yang neurotis, mereka terikat dengan trauma-trauma masa kanak-kanak, diarahkan oleh kekuatan-kekuatan yang tidak sadar.

2. Jelaskan Perkembangan proparium sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat!
Proparium dapat didefinisikan dengan memikirkan bentuk sifat ‘propariate’ seperti dalam kata ‘appropriate’. Proparium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Proparium berkembang dari masa bayi sampai masa adolensi melalui tujuh tingkat “diri”.
a. Proparium Diri Jasmaniah
perasaan tentang diri bukan merupakan bagian dari warisan keturunan (hereditas). Bayi tidak dapat membedakan antara “saya” dan lingkungan sekitar. Sesuai perekembangan umur, bertambah jugalah kompleksitas belajarnya dan pengalaman-pengalaman akan semakin banyak yang harus dilalui, maka berkembanglah suatu perbedaan yang kabur antara sesuatu yang ada “dalam saya” dan hal-hal lain “diluarnya”. Kira-kira pada usia 15 bulan, muncullah tingkat pertama dari proparium diri jasmaniah.
b. Proparium Identitas Diri
Anak akan mulai sadar akan identitasnya. Mulai dari mengenali namanya, bayangan dalam cermin adalah wajah dirinya, dan perasaan tentang saya akan tetap ada dalam menghadapi pengalman yang berbeda-beda. Nama dari seseorang adalah suatu lambang untuk membedakan dirinya dengan orang lain.
c. Proparium Harga Diri
harga diri menyangkut perasaan bangga anak dari hasil belajar yang ia peroleh berdasarkan hasil usahanya. Anak ingin membuat benda-benda, memanipulasi, menyelidiki, dan memuaskan perasaan ingin tahunya tentang lingkungan. Inti dari tingkat proparium ketiga ini adalah kebutuhan anak akan anatomi. Terlihat dari tingkah laku yang negatif sekitar 2 tahu. Anak selalu melakukan tingkah laku agresif karena keingin tahuannya. Peran orang tua sangatlah penting dalam tingkatan ini, apabila orang tua menghalangi kebutuhan anak untuk menyelidiki maka perasaan harga diri yang timbul dapat dirusakkan. Sehingga akan timbul perasaan yang dihina atau marah.
d. Proparium Perluasaan Diri
mulai muncul sekitar 4 tahun. Anak mulai menyadari orang lain dan benda-benda yang ada dilingkungan sekitarnya dan fakta dalam beberapa diantaranya adalah milik ‘ku’. Anak mempelajari arti dan nilai dari milik seperti terungkap dalam kata “kepunyaanku”. Walaupun lingkup orang-orang dan benda-benda masih terbatas. Ini adalah permulaan dari kemampuan orang yang memperpanjang dan memperluas dirinya, untuk memasukkan tidak hanya benda-benda tapi juga abstraksi-abstraksi, nilai-nilai.
e. Proparium Gambaran Diri
Gambaran diri berkembang dari interaksi-interaksi antara orang tua dan anak. Melalui Reward atau Punishment, anak belajar bahwa orang tuanya mengharapkannya menjadi supaya bertingkah laku dengan baik. Dengan mempelajari harapan-harapan orang tua ini, anak mengembangkan dasar untuk suatu tanggung jawab moral serta untuk perumusan tentang tujuan-tujuan.
f. Proparim Diri sebagai Pelaku Rasional
muncul setelah anak masuk sekolah. Aturan-aturan dan harapan-harapan baru dipelajari dari guru-guru dan teman-teman sebaya yang ada disekolah, dan yang paling penting adalah aktivitas-aktivitas dan tantangan intelektual yang dihadapi. Anak dapat belajar untuk memecahkan masalah secara logis dan rasional.
g. Proparium Perjuangan
Muncul pada masa adolensi. Allport percaya pada masa ini masa yang sangat menentukan karena adolens sibuk mencari identitas diri. Tahapan adolensi adalah tahapan yang memiliki perbedaan pandangan dengan orang tuanya. Sehingga anak remaja mengadakan percobaan dengan kedok-kedok dan peranan-peranan, menguji gambaran diri, pencarian tujuan hidup untuk impian-impian jangka panjang.
3. Jelaskan Ciri kepribadian yang matang menurut Allport !
a. Perluasan Perasaan Diri
hidupnya tidak boleh terikat secara sempit pada sekumpulan aktivitas yang erat hubungannya dengan kebutuhan-kebutuhan dan kewajiban-kewajiban pokoknya. Orang harus dapat mengambil bagian dan menikmati bermacam-macam aktivitas yang berbeda-beda. Orang harus menjadi partisipan yang lansung dan penuh. Allport menamakan hal ini “partisipasi otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia. Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang atau ide, maka semakin juga ia akan sehat secara psikologis.
b. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang Lain
Terdapat dua kapasitas yaitu: kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Orang yang sehat secara psikologis harus mampu memperlihatkan keintiman terhadap orang tua, anak, partner, teman akrab. Yang dapat dihasilkan dari kapasitas keintiman ini adalah perluasan perkembangan diri yang berkembang baik. Perasaan terharu, tipe kehangatan yang kedua adalah pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengn semua bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan yang merupakan cirri kehidupan manusia. Hasil dari kapasitas untuk perasaan terharu adalah kepribadian yang matang sabar terhadap tingkah laku orang-orang lain dan tidak menghakimi dan menghukumnya.
c. Keamanan Emosional
kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi manusia, mereka bukan tawanan dari emosi mereka danmereka juga tidak berusaha bersembunyi dari emosi itu. Kualitas dari keamanan emosional adalah apa yang disebut “sabar terhadap kekecewaan”. Hal ini menunjukkan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan terhadap hambatan dari kemauan-kemauan. Orang-orang yang matang tidak dapat begitu sabar terhadap kekecewaan, tidak hanya begitu menerima diri, atau tidak dapat begitu banyak mengontrol emosi mereka.
d. Persepsi Realistis
Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif, orang-orang yang neurotis mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Orang-orang yang sehat tida perlu percaya bahwa situasi-situasi semuanya jahat. Mereka menerima realitas sebagaimana adaanya.
e. Keterampilan dan Tugas
Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukan perkembangan keterampilan dan bakat-bakat tertentu pada tingkat kemampuan. Allport mengemukakan ada kemungkinan orang-orang yang memilki keterampilan menjadi neurotis. Akan tetapi tidak mungkin menemukan orang-orang yang sehat dan matang yang tidak mengarahkan keterampilan mereka pada pekerjaan mereka. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan konstinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikolgis yang sehat tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan melakukannya dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan.
f. Pemahaman Diri
Pengenalan diri yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan antara penggambaran diri yang dimiliki seseorang dengan keadaan yang sesungguhnya. Semakin dekat hubungan antara kedua gagasan ini, individu akan semakin matang. Hubungan lain yang penting adalah hubungan antara apa yang dipikirkan orang-orang lain tentang dirinya itu. Orang yang sehat terbuka dengan pendapat orang lain merumuskan suatu gambaran diri yang objektif. Orang yang mempunyai pemahaman diri yang tinggi tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negative kepada orang-orang lain.
g. Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Dorongan yang mempersatukan adalah “arah” dan lebih kelihatan pada pribadi yang sehat. Arah itu membimbing semua segi kehidupan seseorang yang menuju suatu tujuan serta memberikan orang itu alas an untuk hidup. Nilai-nilai mungkin berhubungan dengan diri sendiri. Suara hati juga ikut andil dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Suara hati yang matang adalah perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada orang-orang lain dan mungkin berakar dari nilai agama dan nilai etnis.
Rogers
1. Jelaskan kepribadian self atau diri menurut Rogers!
Menurut Rogers, hal-hal yang berpengaruh terhadap kepribadian manusia, yaitu : 1) memiliki kemampuan untuk menyadari dirinya sendiri dan kemampuan untuk mengambil pilihan pada setiap peristiwa, 2) memiliki gagasan bahwa pria dan wanita adalah dalam proses “menjadi” 3) memiliki kemampuan untuk mengambil jaraknya terhadap diri / merefleksikan diri. Setiap pribadi membutuhkan aktualisasi diri. Aktualisasi diri terkait dengan relasi saling mencintai, cinta sebagai unsure penting memberikan suasanan untuk dapat mengaktualisasikan dirinya secara penuh. Kepribadian seseorang akan sehat apabila mendapat pengertian dan empati yang tepat, perhatia dan penghargaan positif tanpa syarat. Menurut Rogers manusia yang sadar dan rasional tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak. Hal-hal itu tidak menghukm atau mengutuk kita untuk hidup dalam konflik yang tidak dapat kita kontrol. Rogers mengungkapkan bahwa pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mepengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis kita.

2. Peranan positive regard dalam kepribadian individu !
Positive regard adalah cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak bergantung pada cinta yang diterima anak itu pada masa kecil. Pada waktu diri individu itu juga belajar menumbuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini sebagau penghargaan positif atau positive regard. Positive regard sangat erat hubungannya dengan peranan mengembangkan konsep diri dari orang-orang disekitarnya, kebutuhan memperoleh penghargaanyang positif, memperoleh cinta dan persepsi-persepsi yang penting akan sangat berpengaruh pada konsep diri yang positif dan sehat. Penghargaan positif juga bisa mengerahkan energi dan pikiran. Anak harus bekerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan aktualisasi diri.
3. sebutkan dan jelaskan cirri-ciri orang yang sepenuhnya menurut Rogers !
a. Keterbukaan pada Pengalaman
Kepribadian haruslah fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikn oleh kehidupan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih emosional dalam arti mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negatif dan mengalami emosi-emosi itu lebih kuatdaripad orang yang defensive.
b. Kehidupan Eksistensial
Rogers percaya kualitas dari kehidupan eksistensi ini merupakan segi yang sangat esensial dari kepribadian yang sehat. Kepribadian terbuka kepada segala sesuatu yang terjadi pada moment itu dan dia menemukan dalam setiap pengalaman suatu sturktur yang berubahdengan mdah sebagai respon atas pengalaman kejadian sebelumnya.
c. Kepercayaan terhadap Organisme Orang Sendiri
Bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar adalah pedoman yang sangat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan, lebih dapat dipercaya daripada rasio dan intelektual. Semua segi organisme yaitu : sadar, tidak sadar, emosional dan intelektual harus dianalisis dalam kaitannya dengan masalah yang ada. Karena data yang digunakan untuk mencapai suatu keputusan adalah tepat dank arena seluruh kepribadian mengambil bagian dalam proses membuat keputusan, maka orang-orang yang sehat percaya akan keputusan mereka seperti percaya dengan diri sendiri.
d. Perasaan Bebas
Orang yang sehat adalah orang yang dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan antara pikiran dan tindakan. Dan orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadimengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada diri sendiri, tidak diatur tingkah laku, keadaan, peristiwa masa lampau. Sehingga memiliki banyak pilihan dalam hidup dan merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin dilakukannya.
e. Kreativitas
Manusia yang berfungsi secara sepenuhnya adalah sangatlah kreatif. orang-orang yang terbuka sepenuhnya kepada semua pengalaman yang percaya akan organisme mereka sendiri yang fleksibel dalam keputusan serta tindakan mereka ialah orang-orang sebagaimana diungkapkan Rogers yang akan mengungkapkan dirimereka dalam produk-produk yang kreatif dan kehidupan yang kreatif dalam semua kehidupan mereka. Tingkah laku spontan,berubah,bertumbuh, dan berkembang sebagai respon atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam. Orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi lingkungan. Mereka punya kreativitas dan spontanitas untuk menggulangi perubahan traumatis. Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah barisan depan yang layak.

Referensi :
Riyanto, Theo. 2006. Jadikan Hidupmu Bahagia. Yogyakarta : Kanisius.

Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Alih bahasa : Yustinus. Yogyakarta : Kanisius.