Rabu, 17 Maret 2010

Perilaku Tantrum

Perilaku tantrum adalah perilaku untuk menyakiti diri sendiri, hiperaktif, dan agresi dan mengmuk sampai membabi buta. anak-anak autistik muda sering marah-marah karena mereka tidak memiliki kata-kata yang meminta thngs mereka inginkan.
Ciri-ciri perilaku ini adalah:
- sulit diatur
- tidak patuh
- agresi secara verbal maupun non verbal
- suka mengamuk
perilaku tantrum atau marah-marah pada anak yang tidak autistik sederhana untuk menangani. orangtua mengabaikan perilaku sederhana dan menolak untuk memberikan anak apa yang menuntut. mengamuk biasanya terjadi ketika seorang anak membuat permintaan untuk memiliki atau melakukan sesuatu yang menyangkal orang tua. atas sidang orang tua "tidak" mengamuk digunakan sebagai upaya terakhir.
tujuan yang paling penting selama mengamuk adalah untuk:
- Tidak aman keselamatan
- Meminimalkan penonton
- Tetap tenang tapi tegas
- Menghindari menjanjikan imbalan setelah mengamuk sudah mulai
- Mengurangi tingkat stimulasi
- Gunakan visual prompts
- Menghindari menyerah pada tuntutan mengamuk
- Menunggu kami mengamuk minor
- Mengganggu mengamuk utama pada tahap awal
Cara untuk mencegah, bukan untuk mendorong, amukan adalah membuat bahwa anak tidak pernah diberi hal-hal yang dia inginkan sementara sebenarnya menunjukkan perilaku ini. Hal ini membutuhkan keberanian dan tekad karena kebijakan ia harus dipraktekkan di depan umum, maupun di rumah. Jika anak mengamuk di jalan atau di toko, satu-satunya solusi mungkin untuk menyingkirkannya dari tempat kejadian secepat mungkin. Ketika di rumah anak harus mengabaikan sementara dia menjerit-jerit. dimungkinkan untuk menempatkan dia di ruangan lain dari anggota keluarga lainnya, tapi hanya dia bisa datang untuk tidak membahayakan dan tidak melakukan kerusakan sementara oleh dirinya sendiri. Mengamuk pada saat berhenti ia hilang harus diberikan perhatian dan pujian, dan beberapa hadiah lain yang cocok seperti permainan kasar dan kacau, mendengarkan rekaman favoritnya, memegang beberapa objek favorit atau porsi kecil makanan atau minuman.


Tilton, Adelle.J. 2004. The everything parents guide to children with autism. Amerika : Adams media.
Fouse, Beth., Wheeler, Maria. 1997. A treasure chest of behavioral strategies for individual with autism. America : Future Horizons.
Wing, Loma. 1985. Autistic children a guide for parents and professional. London : Constable Publisher.

Perilaku Tantrum

Perilaku tantrum adalah perilaku untuk menyakiti diri sendiri, hiperaktif, dan agresi dan mengmuk sampai membabi buta. anak-anak autistik muda sering marah-marah karena mereka tidak memiliki kata-kata yang meminta thngs mereka inginkan.
Ciri-ciri perilaku ini adalah:
- sulit diatur
- tidak patuh
- agresi secara verbal maupun non verbal
- suka mengamuk
perilaku tantrum atau marah-marah pada anak yang tidak autistik sederhana untuk menangani. orangtua mengabaikan perilaku sederhana dan menolak untuk memberikan anak apa yang menuntut. mengamuk biasanya terjadi ketika seorang anak membuat permintaan untuk memiliki atau melakukan sesuatu yang menyangkal orang tua. atas sidang orang tua "tidak" mengamuk digunakan sebagai upaya terakhir.
tujuan yang paling penting selama mengamuk adalah untuk:
- Tidak aman keselamatan
- Meminimalkan penonton
- Tetap tenang tapi tegas
- Menghindari menjanjikan imbalan setelah mengamuk sudah mulai
- Mengurangi tingkat stimulasi
- Gunakan visual prompts
- Menghindari menyerah pada tuntutan mengamuk
- Menunggu kami mengamuk minor
- Mengganggu mengamuk utama pada tahap awal
Cara untuk mencegah, bukan untuk mendorong, amukan adalah membuat bahwa anak tidak pernah diberi hal-hal yang dia inginkan sementara sebenarnya menunjukkan perilaku ini. Hal ini membutuhkan keberanian dan tekad karena kebijakan ia harus dipraktekkan di depan umum, maupun di rumah. Jika anak mengamuk di jalan atau di toko, satu-satunya solusi mungkin untuk menyingkirkannya dari tempat kejadian secepat mungkin. Ketika di rumah anak harus mengabaikan sementara dia menjerit-jerit. dimungkinkan untuk menempatkan dia di ruangan lain dari anggota keluarga lainnya, tapi hanya dia bisa datang untuk tidak membahayakan dan tidak melakukan kerusakan sementara oleh dirinya sendiri. Mengamuk pada saat berhenti ia hilang harus diberikan perhatian dan pujian, dan beberapa hadiah lain yang cocok seperti permainan kasar dan kacau, mendengarkan rekaman favoritnya, memegang beberapa objek favorit atau porsi kecil makanan atau minuman.


Tilton, Adelle.J. 2004. The everything parents guide to children with autism. Amerika : Adams media.
Fouse, Beth., Wheeler, Maria. 1997. A treasure chest of behavioral strategies for individual with autism. America : Future Horizons.
Wing, Loma. 1985. Autistic children a guide for parents and professional. London : Constable Publisher.

Selasa, 16 Maret 2010

Terapi TEACCH

MENINGKATKAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI PADA ANAK AUTIS

MENINGKATKAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI PADA ANAK AUTIS

TT


TEACCH (Treatment and Education of Autistic and related Communication handicapped Children) mulai dikembangkan tahun 1972. Menciptakan situasi belajar yang sesuaidengan kondisi anak autis: kemampuan visual baik, perhatian mudah teralih, membutuhkan struktur yang jelas. Orang tua perlu menerapkan juga terapi dirumah, 15 menit–1 jam setiap harinya. Situasi belajar yang nyaman itu seperti :

��Situasi santai, beri waktu cukup sebelum anak berespon

��Ciptakan situasi untuk berkomunikasi

��Intonasi suara menarik

��Beri pujian untuk usaha anak

��Gunakan benda-benda yang disukai anak dan peraga visual yang menarik

Shore, Stephen.M., Rastelli, Linda.G. 2006. Understanding autism for dummies. Canada : Wiley.

Ginanjar andriana. Penanganan Terpadu Bagi Anak Autis. www.lspr.edu

Terapi ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS)

Terapi ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS)

Dikembangkan oleh seorang psikolog Amerika Ivar Lovaas. Terapi ABA merupakan terapi yang didasarkan pada pendekatan behavioristik, melibatkan peran aktif orang tua dirumah. Terapi ini dapat diberikan sejak anak usia dini, 30-40 jam/ minggu, one-on-one. Tujuannya untuk membentuk tinglah laku yang dapat diterima dan menghilangkan tingkah laku bermasalah seperti agresi. A –antecedent : hal yang mendahului tingkah laku. B- tingkah laku. C – akibat setelah bertingkah laku. Terapi ABA menggunakan teknik modifikasi tingkahlaku yang jelas(DTT, shaping, reward). Ada kurikulum yang jelas dengan cara pelaksanaan yang detil. Serta ada patokan tentang keberhasilan /kegagalan anak.

Kurikulum ABA :
􀁹Kemampuan memperhatikan
􀁹Meniru
􀁹Memasangkan
􀁹Bahasa reseptif
􀁹Bahasa ekspresif
􀁹Ketrampilan bina diri

Ginanjar andriana. Penanganan Terpadu Bagi Anak Autis. www.lspr.edu
Panduprakarsa, Dwinu. 2005. Sepotong cinta dalam hati. Jakarta : Gema insani,

Terapi Perilaku

AUTISME : GEJALA DAN PENANGANANNYA

Terapi Perilaku

Terapi perilaku sangatlah penting untuk anak-anak yang memilki kebutuhan khusus agar bisa beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Disini bukan hanya guru atau pengajar saja yang wajib mengajarkan metode ini, orang tua juga harus ambil bagian dalam pelaksanaan terapi ini. Terapi perilaku terdiri dari terapi wicara, terapi okupasi, dan terapi bersosialisasi

- terapi wicara

Bagi penyandang autisme speech delay, speech therapy adalah terapi yang penting karena mengalami gangguan berbicara dan kesulitan bahasa. Terapis harus mempunyai pengetahuan bagaimana berbicara dengan anak autis speech delay. Terapi ini berguna untuk memperbaiki kemampuan bebicara.

- terapi okupasi

Berkaitan dengan penanganan motorik halus yang kurang. Pada anak-anak ini diperlukan untuk memperbaiki koordinasi dan kemampuan ototnya. Misalnya memperbaiki otot tangan. Otot tangan berguna untuk menulis dan aktivitas mengengam. Terapi okupasi membutuhkan terapis yang ahli dibidang okupasi.

- terapi bersosialisasi

Agar perilaku dapat diterima oleh umum, dibutuhkannya kontak mata dan kepatuhan. Terapi ini berisi tentang pengenalan konsep atau kognitif melalui bahasa represif dan ekspresif. Kemudian diajarkan tentang tata krama dan peraturan.



AUTISME : GEJALA DAN PENANGANANNYA

Monika., Wawuru, Fidelis.E. 2006. Jurnal Provitae. Jakarta : Obor.
Panduprakarsa, Dwinu. 2005. Sepotong cinta didalam hati. Jakarta : Gema insani.



Penanganan Biomedis

AUTISME : GEJALA DAN PENANGANANNYA

AUTISME : GEJALA DAN PENANGANANNYA

Penanganan Biomedis


Penanganan biomedis adalah salah satu cara untuk penanganan autis dan untuk mencegah autisistik dengan cara penggunaan obat-obatan. Penanganan biomedis
diperkenalkan oleh Paul Shattock, PhD dari universitas Sunderland, Inggris. Dimana hasil penelitian: anakASD tidak dapatmencerna casein (protein susu) dan gluten (protein gandum) dengan sempurna sehinggamen jadi peptide yang efeknya seperti opioid.

Penangana biomedis bertujuan untuk memperbaiki metabolisme tubuh degan mengatur pola makan untuk anak-anak autis. Terapi biomedis juga bisa dengan memberikan vitamin, mineral, dan food supplement. Sebelum melakukan penanganan ini harus melewati beberapa tahapan, diantaranya :

1. Urin : jumlah peptide yang ada didalamnya

2. Feses : apakah didalam ini ada bakteri atau jamur

3. Darah: untuk mengetahui alergi makanan dan imunitas si anak

4. Rambut : logam berat.

a. Tahap pertama: Dimulai dengan diet casein dan gluten (GFCF). Kemudian diet susu dan makanan yang mengandung susu(selama3 minggu). Dilanjutkan dengan diet makanan yang mengandung gandum, barley, oats, rye (3 bulan). Bila tidak ada kemajuan bisa dihentikan.

b. Tahap kedua : Membuat jadwal harian tentang apa saja yang dimakan.

c. Tahap ketiga : anak dapat mengkonsumsi makanan senormal mungkin. Sambil melakukan pemberian suplemen: EPO, asam amino, enzym, L-Glutamine. Jenis dan dosis suplemen harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.

Ginanjar andriana. Penanganan Terpadu Bagi Anak Autis. www.lspr.edu

Monika., Wawuru, Fidelis.E. 2006. Jurnal Provitae. Jakarta : Obor

Penanganan Biomedis

AUTISME : GEJALA DAN PENANGANANNYA

AUTISME : GEJALA DAN PENANGANANNYA

Penanganan Biomedis


Penanganan biomedis adalah salah satu cara untuk penanganan autis dan untuk mencegah autisistik dengan cara penggunaan obat-obatan. Penanganan biomedis
diperkenalkan oleh Paul Shattock, PhD dari universitas Sunderland, Inggris. Dimana hasil penelitian: anakASD tidak dapatmencerna casein (protein susu) dan gluten (protein gandum) dengan sempurna sehinggamen jadi peptide yang efeknya seperti opioid.

Penangana biomedis bertujuan untuk memperbaiki metabolisme tubuh degan mengatur pola makan untuk anak-anak autis. Terapi biomedis juga bisa dengan memberikan vitamin, mineral, dan food supplement. Sebelum melakukan penanganan ini harus melewati beberapa tahapan, diantaranya :

1. Urin : jumlah peptide yang ada didalamnya

2. Feses : apakah didalam ini ada bakteri atau jamur

3. Darah: untuk mengetahui alergi makanan dan imunitas si anak

4. Rambut : logam berat.

a. Tahap pertama: Dimulai dengan diet casein dan gluten (GFCF). Kemudian diet susu dan makanan yang mengandung susu(selama3 minggu). Dilanjutkan dengan diet makanan yang mengandung gandum, barley, oats, rye (3 bulan). Bila tidak ada kemajuan bisa dihentikan.

b. Tahap kedua : Membuat jadwal harian tentang apa saja yang dimakan.

c. Tahap ketiga : anak dapat mengkonsumsi makanan senormal mungkin. Sambil melakukan pemberian suplemen: EPO, asam amino, enzym, L-Glutamine. Jenis dan dosis suplemen harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.

Ginanjar andriana. Penanganan Terpadu Bagi Anak Autis. www.lspr.edu

Monika., Wawuru, Fidelis.E. 2006. Jurnal Provitae. Jakarta : Obor

Cara Berkomunikasi Pada Anak Autis

Cara Berkomunikasi Pada Anak Autis


Anak autis mungkin tidak akan berkomunikasi dengan kata
sama sekali (secara verbal), mereka akan lebih banyak mengekspresikan sesuatu dengan non verbal. Anak autisme lain mungkin dapat berkata-kata dengan lancar dan kompleks.
Dua kelainan yang selalu ada:
A. Perkembangan bahasa terlambat / mundur
50% penyandang autisme lama-kelamaan bisa
memakai kata-kata dengan berarti dan mengerti makananya. Menukar kataganti (pronoun): “Kamu mau makan nasi goreng”. Padahal dia yg mau. Mesti “Saya”. Sulit berbicara sama orang lain secara lancar. Sulit mengikuti gantian pokok pembicaraan/ topik. Tidak mau memandang langsung pada mata orang. Biasanya dia melihat ke samping. Pada usia 5-6 tahun banyak anak auits yang sama sekali tidak menggunakan bahasa. Mereka membisu dan hanya mengeluarkan bunyi-bunyi yang tidak memiliki arti dan tidak biasa digunakan orang lain.
B. Ekolalia
Adalah mengulang-gulang kata. Orang meniru kata-kata yg didengar bagaikan gema/echo, tanpa memikirkan atau mengerti artinya. Perilaku ini terkadang ditemukan pada anak biasa yang berumur 3 tahun, tapi pada anak autisme perilaku ini sering ditemukan (sekitar 75 % anak autis). Dalam beberapa kasus ekolalia bisa saja ditunda dan anak itu akan mengulangi ucapan itu dalam beberapa jam dan tanpa stimulus yang jelas.

Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan mental 2. Yogyakarta : Kanisius.

Kemampuan Intelektual Anak Autis

AUTISME : GEJALA DAN PENANGANANNYA

Kemampuan Intelektual Anak Autis




Inteligensi pada anak-anak autis sangat beragam mulai dari retardasimental sampai superior. Kebanyakan intelektual anak autis rendah. Tapi ada beberapa nak autis yang mempunyai bakat-bakat dibidang membaca, aritmatika, menggambar, mengeja, olahraga dan komputer. Sebagian anakautis mempunyai kemampuan savant yaitu salah satu tipe autis yang memiliki ingatan jangka panjang, berhitung, menggambar, memasang puzzle. Autisme terjadi pada anak dari semua lapisan IQ. Jajarannya dari anak autisme yg berbakat (intelek gifted) sampai anak autisme yg retardasi

Mental. Tetapi pada umumnya majoritas anak autisme kena retardasi mental –75% di bawa IQ 70. Masalahnya: Dasar tes IQ menguji kemampuan bahasa dan memecahkan soal dgn logika, yaitu 2 kelemahan autisme.



AUTISME : GEJALA DAN PENANGANANNYA

Yatim, Faisal. 2002. Autisme suatu gangguan pada anak-anak. Jakarta: Obor.

Kemampuan Intelektual Anak Autis

AUTISME : GEJALA DAN PENANGANANNYA

Kemampuan Intelektual Anak Autis

Inteligensi pada anak-anak autis sangat beragam mulai dari retardasimental sampai superior. Kebanyakan intelektual anak autis rendah. Tapi ada beberapa nak autis yang mempunyai bakat-bakat dibidang membaca, aritmatika, menggambar, mengeja, olahraga dan komputer. Sebagian anakautis mempunyai kemampuan savant yaitu salah satu tipe autis yang memiliki ingatan jangka panjang, berhitung, menggambar, memasang puzzle. Autisme terjadi pada anak dari semua lapisan IQ. Jajarannya dari anak autisme yg berbakat (intelek gifted) sampai anak autisme yg retardasi

Mental. Tetapi pada umumnya majoritas anak autisme kena retardasi mental –75% di bawa IQ 70. Masalahnya: Dasar tes IQ menguji kemampuan bahasa dan memecahkan soal dgn logika, yaitu 2 kelemahan autisme.



AUTISME : GEJALA DAN PENANGANANNYA

Yatim, Faisal. 2002. Autisme suatu gangguan pada anak-anak. Jakarta: Obor.