Senin, 31 Mei 2010

Enuresis nocturnal

Enuresis nocturnal lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dan pada kelas sosial yang rendah. Penyebabnya bermacam-macam dan pada anak dapat disebabkan beberapa faktor. Predisposisi genetik dengan riwayat hidup yang sama merupakan penyebab yang paling sering. Keterlambatan perkembangan bisa menjadi satu faktor: pada anak yang terlambat belajar berjalan, biasanya juga terlambat mengontrol mikturisi. Kejadian-kejadian yang menimbulkan stress seperti perawatan dirumah sakit.

Kebanyakan anak yang mengalami enuresis tidak mengalami sakit psikologis maupun organik. Setiap kondisi yang menyebabkan poliuria (diabetes atau insufisiensi ginjal) atau iritasi kantong kemih dapat menyebabkan mengompol, namun mengompol jarang menjadi gejala utama penyakit-penyakit tersebut. Anak dengan enuresis hanya menjalani pemerikasaan fisik penuh.

Penatalaksanaan anak dengan enuresis merupakan segi pengobatan. Enuresis merupakan kondisi yang akan hilang dan pada sebagian besar kasus. Hukuman tidak berperan banyak sebagian anak akan menjadi cemas untuk berhenti mengompol. Pengharapan dan dorongan dapat membantu. Penggunaan obat-obatan tidak terlalu berguna dalam terapi ini. Meski obat-obatan antidepresan trisiklik dan anti diuretik dapat mengurangi mengompol.

Meadow, Roy., Newell, Simon. 2005. Leuctra notes pediatrika. Alih bahasa : dr. Kripti Hartini. Jakarta : Erlangga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar