Perawatan anak dengan enkopresis melibatkan melibatkan pendidikan dan dukungan keluarga serta terapi konstimpati yang sudah ada. Pendidikan tentang fisiologi defakasi normal, toilet training, sebagai suatu perkembangan dan garis besar terapi untuk keluarga tertentu adalah penting. Perilaku perawatan anak encopresis pada dasarnya keluarga tidak boleh menyalahkan. Dengan demikian akan mengurangi rasa bersalah dari si anak maupun orang tua. Karena orang tua dan anak merasa segan untuk menyampaikan informasi secara sukarela. Pertanyaan langsung tentang keadaan anak yang kotor akan lebih sukses. Orang tua biasanya menjadi lega setelah mengetahui bahwa orang tua lain berbagi cerita tentang masalah ini dan terkejut karena mengetahui bahwa perubahan fungsional yang terjadi setelah munculnya kondisi ini akan membuat control peembesan menjadi memungkinkan. Banyak orang tua yang mengeluh anaknya kotor karena anak tidak meluangkan waktunya untuk defekasi. Sebenarnya, anak-anak tidak mengetahui adanya sensasi awal dan tidak mampu mengontrol desakan defekasi segera setelah desakan tersebut muncul. Mereka mungkin sangat membiasakan diri dengan defekasi involunter sehingga mereka tidak mampu mencium atau mersakannya serta sering menyangkal keika peristiwa itu terjadi.
Wong, Donna.L., Hockenberry, Marylin., dkk. 2002. Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta : EGC.
Wong, Donna.L., Hockenberry, Marylin., dkk. 2002. Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta : EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar