1. Menyiapkan anak untuk belajar matematika
Diawali dengan ketidaksiapan anak untuk belajar matematika.
- Mengelompokkan benda menurut sifat dan betuk
- Mengenal jumlah anggota benda
- Menghitung benda
- Menyusun kepingan Puzzle
- Mengurutkan benda dari kecil sampai besar dan benda pendek ke panjang
2. Mulai dari konsep konkret sampai konsep absrak
Secara konkret anak masih menjumlah dengan benda dan simbol. Secara abstrak dengan mengantikan benda dan symbol ke dalam angka.
3. Kesempatan berklatih dan mengulang
Untuk memahami berbagai konsep matematika anak perlu latihan dengan metode yang bervariasi oleh guru dan orang tua. Variasi diperlukan agar anak tidak jenuh. Berikan suaanan belajar matematika yang manyenangkan dan tanpa adanya ketaktan akan pelajaran itu
4. Generlisasi
Biarkan anak mengkaitkan keterampilannya dalam berbagai situasi yang berbeda. Seperti menganti angka-angka dengan sebuah soal cerita yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
5. Menyadari kelebihan dan kekurangan anak
Orang tua dan guru harus mengetahui kelebihan dan kekurangan dari si anak agar bisa menempatkan metode yang tepat untuk pembelajaran.
6. Membangun konsep matematika
a. menekan pembelajaran matematika
b. Program yang tersusun dan sistematis
c. Memberikan pelatihan-pelatihan yang diperlukan
d. Mengkaitkan topik satu dan lain
7. Kalkulator
Penggunaan kalkulator diperbolehkan sesudah anak memahami tentang kalkulasi. Manfaat kalkulator untuk mengecek pekerjaaan anak.
Membina keterampilan menghitung sama dengan membina kemampuan anak mengingat konsep dan prosedur yang telah dipelajari sebelumnya. Untuk memenuhi kebutuhan anak berkesulitan belajar perlu dilakukan straegi yang tepat dalam mengajarkan matematika.
Aziz, Rini.Utami. 2006. Jangan biarkan anak kita berkesulitan belajar. Solo : Tiga serangkai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar