Sabtu, 10 April 2010

Gangguan Disintegratif

Gangguan disintegratif pada masa kanak-kanak ditandai dengan regresi yang nyata pada beberapa area fungsi setelah periode pertumbuhan dan perkembangan yang mulanya tampak normal minimal dua tahun (DSM-IV-TR, 2000). Anak mengalami defisit sosial komunikasi serta pola perilaku yang sama dengan yang terlihat pada gangguan autistik. Gangguan ini sangat jarang terjadi. Pada disintegratif hal yang paling mencolok bahwa anak itu sudah berkembang dengan baik sebelum terjadi kemunduran yang hebat. Anak tersebut sudah bisa berbicara dengan lancar tetapi mengalami kemunduran yang sangat mengejutkan. Berbicara tiba-tiba terhenti dan mulai menarik diri dari keterampilan. Perilaku menjadi sangat acuh dan acuh dan terjadi perilaku yang berulang-ulang dan stereotipik seperti gejala yang dialami anak autis.

Ciri-ciri anak yang mengalami gangguan disintegratif:

  1. Mengalami perkembangan dalam komunikasi, hubungan sosial, permainan dan tingkah laku adaptif, sampai usia dua tahun. Kemudian regresi dan hilangnya keterampilan-keterampilan sebelum usia 10 tahun.
  2. Hilangnya pengendalian buang air besar dan buang air kecil serta kemerosotan motorik.
  3. Hilangnya minat akan lingkungan
  4. Motorik yang stereotipik yang diulang-ulang
  5. Kekurangan interaksi sosial dan komunikasi yang sama pada autisme.

Videbeck, Sheila.L. 2008. Buku ajar keperawatan jiwa. Alih bahasa: Renata Komalasari. Jakarta:; EGC.

Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan mental 2. Yogyakarta: Kanisius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar