Jumat, 01 Januari 2010

Pesimisme di Kalangan Mahasiswa

Pesimisme di Kalangan Mahasiswa



Pesimis itu adalah kata yang sering dirasakan oleh orang-orang yang yang tidak memiliki pengharapan lagi. Mereka menganggap bahwa masalah yang mereka hadapi lebih besar dari kemampuan mereka, sehingga enggan untuk mencoba suatu jalan keluar baru. Sikap pesimis sering menghingapi hati para mahasiswa, terutama mahasiswa-mahasiswa yang tidak lulus pada mata kuliah tertentu. Melihat kenyataan gagal dalam matakuliah membuat mereka putus asa dan pesimis tetapi tidak sedikit orang untuk berusaha memperbaiki kesalahan mereka dimasa lalu dan tidak sedikit orang juga yang menganggap itu dengan santai dan tanpa beban. Orang-orang yang bersikap pesimis, mereka adalah orang yang sangat mudah terpengaruh dengan orang-orang disekitar lingkungan mereka yang melontarkan kata-kata pesimis dan menakut-nakuti.

Arti pesimis sendiri

Pesimisme, dari bahasa Latin pessimus (terburuk), adalah suatu keadaan pikiran yang negatif persepsi warna hidup, terutama yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa masa depan. Nilai penilaian dapat bervariasi secara dramatis antara individu-individu, bahkan ketika penilaian fakta yang tak terbantahkan.






Pesimis sangat erat hubungannya dengan sikap negative. Didalam hati dan pikirannya hanya selalu pikiran negative yang bisa mengintimidasi diri sendiri. Dalam buku Percaya Diri Pasti, dikatakan bahwa pesimisme itu adalah suatu tindak kejahatan karena menanggapi suatu masalah dengan penafsiran yang negatif. Menilai sesuatu dengan negatif dan mengabaikan nilai-nilai positif yang ada. Pesimisme yang merupakan suatu bagian gambaran dari orang penderita depresi

Dikalangan Mahasiswa

Pesimisme sering menimpa mahasiswa-mahasiswa terutama ketika sudah berurusan dengan matakuliah. pesimisme adalah penyakit mental yang bisa membendung kekuatan mahasiswa untuk melakukan tugas-tugas yang ada. Padahal mereka memiliki potensi yang sama dengan orang-orang yang tidak memiliki pesimisme (Optimisme) dalam mengerjakan tugas yang sama. Pesimisme menghalangi motivasi-motivasi yang ada sehingga yang keluar hanyalah putus asa sebelum mencoba.

Untuk mencegah sikap ini, kita harus mengatasi kekurangan diri sendiri dengan berusaha mencoba-coba hal-hal baru yang positif, tidak mendengar tekanan-tekanan dari lingkungan sekitar yang membuat diri terintimindasi, dan jangan takut untuk gagal dan kecewa. Ingatlah bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, dengan catatan kita bisa bangun dari kegagalan itu dan mengubah kegagalan itu menjadi keberhasilan dengan bekerja keras.

Referensi :

www.wikipedia.org

Sam, Anang. 2007. Siapa Bilang Bodo nggak Bisa Jadi Pengusaha. Depok : Swadaya.


1 komentar: