Kamis, 31 Desember 2009

Harajuku Style



Harajuku Style





Di jaman ini semakin banyak saja fashion-fashion yang muncul. Setiap Negara memiliki gaya fashionnya masing-masing. Awal tahun 2000 an ditandai dengan fashion baru dari Jepang, yang biasanya disebut dengan Harajuku Style. Awalnya banyak orang yang menilai gaya iu aneh dan cenderung tidak rapih, tetapi karena banyaknya penyanyi Indonesia yang mengadaptasi gaya berpakaian mereka diatas panggung mengikuti gaya ini sehingga sudah banyak orang yang bisa menerima gaya berpakaian ini. Menurut para ahli Sosiologi, Harajuku Style adalah salah satu contoh Imitasi. Imitasi adalah proses peniruan perilaku orang lain atau pihak lain. Proses imitasi lebih banyak dilakukan oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa, karena anak-anak akan merespon dengan cepat sesuatu yang menyenangkan dan baru juga menarik. Awal mulanya Harajuku Style

Harajuku (宿 ?) adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Kuil Meiji, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dōri), department store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat.

Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Selain itu, anak-anak sekolah dari berbagai pelosok di Jepang sering memasukkan Harajuku sebagai tujuan studi wisata sewaktu berkunjung ke Tokyo.

Harajuku Style, sekarang banyak sekali dipakai oleh artis-artis dunia. Contohnya adalah Gwen Stefani yang benar-benar jatuh cinta dengan gaya berpakaian ini, hampir disetiap video klipnya seperti uh –so –Glamorous menggunakan gaya ini.

Gwen Stefani

Macam-macam Harajuku Style

Gaya Harajuku sering sekali disebut dengan “kebudayaan nabrak” dan orang-orang yang megagungkan gaya ini pun disebut dengan “budak nabrak”. Gal adalah sebutan untuk perempuan-perempuan usia remaja Jepang yang memakai Harajuku Style. Gal sendiri memiliki nilai yang kurang baik dimata orang-orang normal Jepang lainnya, karena gal (budak nabrak), memiliki nilai moral yang sangat sedikit dan hidup mereka seakan hanya untuk khayalan yang mereka ciptakan sendiri. Berkata-kata yang tidak sopan, hidup dijalan sesuka mereka, dan hidup sesuka mereka sehingga tidak diterima oleh masyarakat Jepang lainnya.

Macam-macam Harajuku Style yaitu Lolita, Kogal, Gongaru, Costplay, Yamanba, dll. Lolita adalah subgaya Harajuku yang mengadaptasi gaya boneka cantik dari Jepang dengan kulit putih pucat serta dandanan yang manis seperti boneka perempuan yang dijual di toko. Lolita terbagi menjadi beberapa macam gaya yaitu Gothic Lolita, Sweet Lolita, Classic Lolita, Punk Lolita, dan Wa Lolita. Semua style Lolita ini adalah untuk para wanita. Gothic Lolita adalah subgaya Lolita yang mencampur gaya boneka Lolita dengan gaya gothic yang terkenal “gelap”, dari make up yang gelap sampai baju serbahitam. Sweet Lolita adalah gaya yang diadaptasi dari manga atau komik Jepang yang merupakan fantasi anak-anak terhadap seorang Lolita. Maka jadilah gaya yang terlihat childish seperti ruffle yang tebal, sepatu platform dengan hak tinggi, rambut berkepang, pita besar sebagai aksesori dan lain-lain. Classic Lolita adalah gaya yang diadaptasi dari gaya-gaya yang populer pada abad pertengahan. Wa Lolita sendiri memadukan gaya busana tradisional Jepang yaitu Kimono dengan gaya Lolita modern. Sedangkan gaya Harajuku lainnya yang terkenal adalah Costplay. Costplay (Costume Play) adalah subgaya Harajuku yang diadaptasi dari tokoh-tokoh karakter kartun Jepang tertentu, seperti Naruto, Sailormoon, Bleach, Hunter X Hunter, dll.















Gothic Lolita






Sweet Lolita
















Classic Lolita




Wa Lolita









CosPlay













Kogal









Gongaru









Yamanba




Referensi :

Tim Mitra Guru. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi untuk SMP dan MTS kelas VII. Jakarta : Erlangga.

www.wikipedia.com

www.surgaku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar